Minggu, 30 Oktober 2011

ANTARA INFORMASI DAN JANJI


Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan
(2 Korintus 9:8)
Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus
(Filipi 4:19)

   Adalah baik kalau kita membandingkan kedua ayat tersebut di atas:
“Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam berbagai kebajikan.” dan
“Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaanNya dalam Kristus Yesus.”
Di ayat pertama, yang ditujukan kepada jemaat di Korintus, Paulus menegaskan akan keberadaan Tuhan yang sanggup mencukupi jemaat. Di ayat kedua, yang ditujukan kepada jemaat di Filipi, Paulus menegaskan akan kemauan Tuhan mencukupi jemaat. Jelas di sini ada perbedaan mendasar dari kedua penegasan Paulus tersebut, yaitu informasi tentang kesanggupan Tuhan dan janji tentang kemauan Tuhan.
Bukan mengada-ada kalau Paulus menyatakan hal yang berbeda untuk pesannya tersebut. Alasannya sangat 
masuk akal dan  sangat alkitabiah, yaitu sesuai dengan hukum tabur tuai.
Jemaat di Korintus adalah jemaat yang enggan, tidak sepenuh hati di dalam memberi. Sudah satu tahun mereka berjanji untuk memberi, tetapi mereka tidak pernah sepenuh hati melakukannya, sehingga janji 
mereka “terbengkalai” dan belum selesai dipenuhi. Maka kepada mereka, Paulus tidak berani berjanji bahwa Tuhan akan mencukupi kebutuhan mereka. Namun, untuk mendorong mereka memenuhi janjinya, 
Paulus menegaskan bahwa Tuhan sanggup mencukupi mereka, bukan hanya untuk kebutuhan pribadi, tetapi juga untuk kebutuhan dalam memberi. Dengan informasi ini, diharapkan jemaat di Korintus tergugah semangat 
dan imannya untuk menyelesaikan janji mereka dalam hal memberi. 
Sementara itu, jemaat di Filipi adalah jemaat yang rela memberi sepenuh hati. Paulus sudah merasakan pemberian mereka. Apa yang dikatakan Paulus disini bukan semata-mata untuk “membalas budi” mereka, 
tetapi ini adalah kebenaran. Baik di PL (U1 15:7-11) maupun di PB (Mat 6:1-4) ditegaskan bahwa Tuhan memang akan membalas perbuatan baik seseorang. Tuhan tidak pernah berhutang kepada siapapun, Tuhan akan 
memberkati orang yang sudah menjadi berkat bagi sesamanya. Maka, layaklah kalau jemaat di Filipi menerima kecukupan dari Tuhan. 

   Kita sudah mendengar dan membaca banyak ayat di Alkitab yang menjelaskan tentang kesanggupan Tuhan memberkati umat-Nya. Namun, apa yang kita dengar dan baca itu bisa menjadi sekadar informasi saja, jika 
kita enggan memberi. Di sekitar kita banyak orang yang membutuhkan uluran tangan kita. Juga banyak hamba-hamba Tuhan sepenuh waktu yang hidup di dalam keterbatasan ekonomi. Mari kita membuka perasaan, hati, 
dan tangan kita untuk memberkati mereka. Dengan demikian kita tidak perlu khawatir akan kebutuhan pribadi kita, maupun untuk memberi kepada sesama, sebab pengharapan kita kepada Tuhan menjadi tidak sia-sia 
adanya.


Disalin dari renungan Manna Sorgawi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar