Jumat, 18 November 2011

SIAPAKAH ANDALANMU?




Tetapi carilah Kerajaan-Nya, maka semuanya itu akan ditambahkan
juga kepadamu (Lukas 12:31)


Ketamakan dapat melanda siapa saja. Bukan hanya orang yang
berkuasa, orang miskin dan tidak memiliki kuasa juga bisa salah
menyikapi harta di hidupnya. Ketamakan orang yang berkuasa
menimbulkan tindak korupsi, ketamakan orang miskin menghalalkan
pencurian. Semua didasari oleh sikap mengandalkan harta, lebih dari
mengandalkan Tuhan.

Berlawanan dengan sikap hidup demikian, Tuhan Yesus mengajar orang
beriman supaya memercayai pemeliharaan Allah di hidupnya.
Tantangan-Nya agar orang menjual segala milik dan memberikan sedekah
adalah jawaban radikal supaya orang bisa terlepas dari belenggu
harta yang menghalanginya untuk menemukan Kerajaan Allah. Ketamakan
manusia yang menimbun harta, akan menyebabkan ketidakseimbangan,
ketidakadilan, dan kecemburuan sosial. Pesan ini tidak hanya
berbicara pada zaman itu karena adanya ketimpangan sosial antara
orang miskin yang tertindas oleh penjajah, dan kalangan orang kaya
yang berkolusi dengan penguasa. Namun, juga berbicara untuk saat ini
dan di negeri ini, di mana banyak terjadi kolusi antara para
pemegang kuasa dan uang, untuk memperkaya diri.

Hidup yang mengandalkan Tuhan membuahkan sikap hidup mau berbagi.
Sebaliknya, hidup yang mengandalkan harta membuat orang tamak dan
mementingkan diri sendiri. Tuhan tahu kita memerlukan harta untuk
hidup, tetapi harta itu sama sekali tak boleh menjadi andalan. Tuhan
Yesus menghendaki agar kita mencari Kerajaan Allah lebih dulu, baru
yang lain akan ditambahkan. Tuhan kita tak pernah ingkar janji.
Maka, ketika kita mengandalkan pemeliharaan Tuhan, kita tak akan
kecewa.

KETAMAKAN ADALAH USAHA MEMPEROLEH BAGIAN HIDUP
YANG MERUSAK HIDUP ITU SENDIRI


Sumber: e-Renungan Harian


Tidak ada komentar:

Posting Komentar