Jumat, 25 Oktober 2013


Menjadi Lemah Lembut

Seorang pematung sedang memahat dengan hati yang penuh emosi. Ia menggoreskan pisaunya dengan penuh amarah, apalagi patung itu harus sudah selesai esok hari. Ia menjadi tidak telaten dengan apa yang ia kerjakan. Patungnya sudah selesai dan ia pun mengantarkannya kepada si pemesan. Patung itu pun ditolak karena hasilnya sangat kasar dan jelek.

Begitu juga dengan pelayanan yang sedang kita jalani. Mungkin kita sedang kecewa dengan seseorang. Kita tidak bisa menerima perlakuan mereka kepada kita. Hati kita menjadi emosi sehingga mempengaruhi hati dan kehidupan kita.

Pelayanan dengan penuh emosi, akan menghasilkan hasil yang jelek di mata Tuhan. Tuhan tidak akan menerima pelayanan kita dengan hati penuh dengki. Sebelum kita benar-benar melayani Tuhan, maka bereskan hati kita terlebih dahulu. Doakan orang-orang yang membuat kita kecewa dan lepaskanlah pengampunan.

Saat kita melayani, maka saat itu jugalah Tuhan menyelidiki hati kita. Jadilah hamba yang tulus dan lemah lembut. Tidak perlu membalas kejahatan dengan kejahatan, namun tutuplah kejahatan itu dengan kasih yang kita miliki. Tuhan akan memberkati dan menerima persembahan dari orang-orang yang tulus hatinya.

Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu.
Matius 5:39

Sumber: Renungan Harian Kristen

Tidak ada komentar:

Posting Komentar