Selasa, 22 Desember 2020

RELA MENJALANI

[[Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?]] (Ayub 2:10b)

Pendeta Henry Covington adalah salah seorang tokoh dalam buku kisah nyata, Have a Little Faith , karangan penulis buku laris, Mitch Albom. Ketika remaja, ia seorang berandalan; suka mencuri, beberapa kali merampok, pengedar sekaligus pemakai narkoba. Berulang kali Henry lolos dari jerat hukum. Sampai suatu kali ia dijebloskan ke dalam penjara untuk suatu kasus pembunuhan yang justru tidak ia lakukan. Ia sangat marah. Ia merasa itu tidak adil. Henry lupa, entah sudah beberapa belas kali seharusnya ia masuk penjara namun lolos.

Seperti Henry remaja, umumnya kita lebih peka terhadap hal buruk yang menimpa daripada terhadap hal baik. Bukan saja dalam relasi kita dengan sesama, tetapi juga dalam relasi kita dengan Tuhan. Akibatnya, kita cenderung lebih mudah mengeluh daripada bersyukur, memprotes daripada berterima kasih. Kita mengeluh dan marah ketika hal buruk terjadi, terlebih kalau kita merasa tidak pantas mengalaminya. Namun, ketika hal baik terjadi, walaupun kita juga tidak pantas menerimanya, kita diam-diam saja.

Tidak demikian dengan Ayub. Ketika hal-hal buruk menimpanya, dan ia punya alasan untuk memprotes Tuhan, ia justru berkata, ”Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?” Ya, baik dan buruk, suka dan duka, adalah bagian yang tidak terpisahkan dari hidup ini. Ibarat dua sisi pada satu mata uang yang sama. Oleh karena itu, yang terbaik adalah menerima dan menjalani apa pun yang terjadi dengan rela hati. (Ayub Yahya)

Sumber: Amsal Hari Ini 

#Bacaan hari ini dari Efesus pasal 4#

Tidak ada komentar:

Posting Komentar