Kamis, 14 Januari 2021

Kristen Indekos

Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa. Dan hamba tidak tetap tinggal dalam rumah, tetapi anak tetap tinggal dalam rumah. (Yohanes 8:34-35)

Orang yang telah menerima keselamatan di dalam Tuhan akan tetap selamat. Namun, manusia juga diberi kehendak bebas oleh Tuhan untuk menentukan, apakah tetap di jalan keselamatan, atau menyiakan-nyiakan keselamatan yang telah diperolehnya. Cara untuk tetap berada di jalan keselamatan adalah, dengan tidak berbuat dosa lagi.

Pemahaman untuk tidak berbuat dosa lagi, seringkali ditafsirkan secara kurang tepat oleh sebagian orang. Mereka mengidentikkan berbuat dosa dengan hukum: boleh atau tidak boleh dan halal atau haram. Misalnya, mereka bertanya, boleh tidak merokok? Boleh tidak minum bir? Boleh tidak menonton film ke bioskop?

Kekristenan adalah hubungan (relationship). Keintiman hubungan seseorang dengan Tuhan, akan membawa yang bersangkutan kepada kekudusan yang semakin berkualitas. Keintiman hubungan itu didapatkan, bila kita berada di dalam hadiratNya. HadiratNya hadir di saat kita berkomunikasi dengan Dia di dalam doa, pujian dan penyembahan.

Jadi, yang terpenting bukan dalil-dalil hukum, ketika kita berbicara tentang kekudusan. Bahkan, kecenderungan yang ada di dalam diri manusia adalah, semakin dilarang, akan semakin penasaran. Semakin dia berpikir untuk tidak boleh melakukan, semakin dia tergoda untuk melakukannya. Contoh sederhana, pada saat tidak berpuasa, mungkin kita terbiasa melewati pagi hari tanpa sempat sarapan. Tetapi, begitu kita berniat untuk berpuasa, baru jam enam pagi, mungkin perut sudah keroncongan luar biasa. Ya itulah, kekuatan dosa di dalam pikiran.

Orang yang berbuat dosa, dia menjadi hamba dosa. Dan hamba tidak tetap tinggal di dalam rumah tuannya. Satu saat dia akan keluar. Hanya anak yang tinggal selamanya di rumah Bapa. Untuk dapat melawan dosa, tidak bisa dilakukan dengan kekuatan pikiran. Gunakan kekuatan roh. Di saat roh kita senantiasa berpadu dengan Roh Kudus, maka kita menjadi orang Kristen yang tidak bisa berbuat dosa.

Mengapa ada orang Kristen indekos? Sebentar merdeka, sebentar jadi hamba dosa lagi? Ya, karena dia tidak tetap dalam hadirat Tuhan. Coba dia senantiasa hidup dalam keintiman dengan Tuhan. Pasti lain ceritanya. Jangan jadi Kristen indekos!

Renungan :Kekuatan pikiran sangat terbatas untuk melawan dosa. Aktifkan senantiasa kuasa Roh Kudus di dalam diri kita. Dia adalah kekuatan dahsyat yang dapat membawa kita muak dengan dosa.

Dosa tidak dapat dilawan dengan kekuatan pikiran; lawanlah dengan kekuatan Roh Kudus.

Sumber: Renungan Bethany Graha

#Bacaan hari ini dari 1 Timotius pasal 5#

Tidak ada komentar:

Posting Komentar