Kamis, 21 Januari 2021

Perlombaan Kera dan Kancil

Alkisah di sebuah hutan hiduplah dua hewan yang saling bersaing, yaitu seekor kera dan seekor kancil. Si kera mengajak si kancil berlomba membuktikan diri siapa yang lebih hebat di antara mereka berdua. Karena merasa tertantang akhirnya si kancil pun menerima tantangan itu.

Si kera yang merasa lebih hebat dalam memanjat langsung mengajak si kancil menemui seekor tupai yang tinggal di sebuah pohon dan berniat menjadikannya sebagai juri. Begitu tiba di tempat tupai, mereka menyampaikan maksud kedatangan mereka untuk menjadikannya sebagai juri dalam perlombaan yang mereka rencanakan.

"Baiklah, siapa yang lebih dulu mencapai puncak pohon ini akan diakui sebagai yang terhebat," kata si tupai.

Si kera langsung melompat, dan tidak lama dia melambai-lambai ke bawah dengan tatapan mengejek. Si kancil yang tidak bisa memanjat pohon langsung protes dan mengajak si kera untuk mangadakan pertandingan ulang dengan menjadikan kuda sebagai jurinya.

Si kuda yang tinggal di lereng gunung mendengar maksud kedatangan mereka. "Baiklah, siapa yang lebih dulu mencapai puncak gunung ini, akan diakui sebagai yang terhebat," ucap si kuda.

Tanpa pikir panjang si kancil berlari secepat-cepatnya. Setiba di atas dia berteriak ke bawah dan melambaikan kakinya dengan tatapan yang tak kalah mengejek.

Seekor beruang yang sedari tadi memperhatikan tingkah dua warga hutan itu mendekat dan bicara pada mereka berdua. "Kalian sedang apa sih?" tanyanya.

Si kera yang merasa dikalahkan menjawab, "Si kancil tuh, masa mengajak saya lari ke puncak gunung. Mana kuat saya mengejarnya?"

Si kancil pun protes, "Bukan begitu, si kera yang mengajak lomba. Tadi dia mengajak saya lomba memanjat pohon. Ya jelas saya kalah lah!"

Si beruang langsung mengerti duduk masalahnya. Ia pun berkata, "Kalian lihat pohon di seberang sungai itu? Bagaimana jika kalian berdua berlomba mencapai pohon itu dan siapa yang bisa mengambil buah di pohon itu, dia yang menang! Setuju?"

Setelah keduanya setuju, mereka pun segera berlari untuk mencapai pohon di seberang sungai itu dan memetik buahnya. Si kancil dengan gesit menyeberangi sungau itu dengan melompat-lompat kecil. Sementara itu si kera tertinggal karena tidak ada dahan yang bisa dijadikan ayunan untuk menyeberang.

Sesampainya di seberang, si kancil malah bingung sendiri. Bagaimana caranya memetik buah yang tergantung tinggi itu? Pada saat yang bersamaan si kera berteriak, "Kancil, jemput aku di sini! Dan aku akan mengambilkan buah itu untuk kamu!"

Si kancil berpikir sejenak. Setelah yakin untuk menjemput si kera dia pun melompat dan menjemputnya di seberang. Si kera menaiki punggung si kancil dan mereka berdua pun sampai di seberang. Sesuai janjinya si kera pun memanjat pohon itu dan mengambil buahnya.

Di kejauhan si beruang bertepuk riang menyaksikan kerja sama mereka berdua. "Kalian sudah liat sendiri? Kalian berdua berbeda dan masing-masing memiliki peran yang berbeda. Kita tidak bicara siapa yang terhebat di antara kita, tapi bagaimana kita memanfaatkan semua kelebihan kita masing-masing dan saling bekerja sama untuk menjadikan sebuah kekuatan yang tidak terkalahkan!"

Demikian juga dalam kehidupan ini. Setiap orang dipercayakan Tuhan dengan talentanya masing-masing. Tidak usah iri dengan kelebihan orang lain. Tidak usah saling menjatuhkan. Fokus saja untuk mengembangkan talenta yang kita miliki. Begitu juga dengan yang merasa "lebih" tidak usah sombong apalagi memandang rendah orang lain. Marilah kita saling bekerja sama dengan memanfaatkan kelebihan kita masing-masing untuk mencapai kehidupan yang lebih baik.

1 Korintus 12:14-22
14 Karena tubuh juga tidak terdiri dari satu anggota, tetapi atas banyak anggota.
15 Andaikata kaki berkata: "Karena aku bukan tangan, aku tidak termasuk tubuh", jadi benarkah ia tidak termasuk tubuh?
16 Dan andaikata telinga berkata: "Karena aku bukan mata, aku tidak termasuk tubuh", jadi benarkah ia tidak termasuk tubuh?
17 Andaikata tubuh seluruhnya adalah mata, di manakah pendengaran? Andaikata seluruhnya adalah telinga, di manakah penciuman?
18 Tetapi Allah telah memberikan kepada anggota, masing-masing secara khusus, suatu tempat pada tubuh, seperti yang dikehendaki-Nya.
19 Andaikata semuanya adalah satu anggota, di manakah tubuh?
20 Memang ada banyak anggota, tetapi hanya satu tubuh.
21 Jadi mata tidak dapat berkata kepada tangan: "Aku tidak membutuhkan engkau." Dan kepala tidak dapat berkata kepada kaki: "Aku tidak membutuhkan engkau."
22 Malahan justru anggota-anggota tubuh yang nampaknya paling lemah, yang paling dibutuhkan.

Sumber: Renungan Kristen

#Bacaan hari ini Titus pasal 2#

Tidak ada komentar:

Posting Komentar