Rabu, 02 Juni 2021

Mendengarkan Nasihat Bijaksana

Jalan orang bodoh lurus dalam anggapannya sendiri, tetapi siapa mendengarkan nasihat, ia bijak. –Amsal 12:15


Ayat Bacaan: Amsal 12:2-15

Pada masa perang saudara di Amerika Serikat, Presiden Abraham Lincoln pernah ingin menyenangkan hati seorang politisi, sehingga ia mengeluarkan surat perintah pemindahan sejumlah resimen tertentu dalam Angkatan Bersenjata (pihak Utara). Menteri Pertahanan Edwin Stanton menerima surat perintah tersebut, tetapi ia menolak melaksanakannya. Stanton bahkan menyebut sang presiden bodoh. Mendengar perkataan Stanton, Lincoln pun berkata, “Kalau Stanton mengatakan saya bodoh, berarti saya memang bodoh, karena beliau biasanya benar. Saya akan menemuinya sendiri.” Setelah berdiskusi dengan menterinya, Lincoln langsung menyadari bahwa keputusannya salah besar dan seketika itu juga menarik surat perintahnya. Meskipun Stanton sempat menyebut Lincoln bodoh, sang presiden terbukti bijak karena ia tidak bersikeras mempertahankan pendapatnya. Sebaliknya Lincoln mendengarkan nasihat Stanton, mempertimbangkannya, lalu mengubah keputusannya.

Pernahkah Anda bertemu seseorang yang sama sekali tidak mau menerima nasihat bijaksana? (baca 1Raj. 12:1-11). Menyebalkan sekali, bukan? Atau mungkin Anda sendiri pernah menolak nasihat? Amsal 12:15 berkata, “Jalan orang bodoh lurus dalam anggapannya sendiri, tetapi siapa mendengarkan nasihat, ia bijak.” Orang lain tidak selalu benar, tetapi demikian juga kita! Karena setiap orang bisa berbuat salah, maka hanya orang bodoh yang menganggap dirinya tidak bisa salah. Oleh karena itu, marilah kita menggunakan hikmat dari Allah dan mendengarkan nasihat bijaksana yang diberikan orang lain—meskipun awalnya kita tidak setuju. Terkadang itulah cara yang sengaja dipakai Allah untuk mendatangkan kebaikan bagi kita (ay.2).

Renungkan dan Doakan

Apakah Anda terkadang enggan mendengarkan nasihat bijaksana dari orang lain? Mengapa? Bagaimana caranya meyakini bahwa nasihat yang Anda terima mencerminkan hikmat yang benar?

Allah sumber hikmat, ajarkanlah jalan-jalan-Mu kepadaku dan tolonglah aku menghindari kebodohan. Aku bersyukur dalam hidupku Engkau menghadirkan orang lain yang memberikanku nasihat bijaksana di saat aku memerlukannya.

Sumber: Renungan Santapan Rohani

Tidak ada komentar:

Posting Komentar