Pemberi Rahasia
Ingatlah, jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat mereka. –Matius 6:1
Ayat Bacaan & Wawasan: Matius 6:1-4
Bagi Christopher, seorang veteran penyandang disabilitas, melakukan kegiatan sehari-hari terasa semakin sulit, mengambil waktu lebih lama untuk diselesaikan, dan membuatnya semakin kesakitan. Meski demikian, ia berusaha sebaik mungkin melayani istri dan anaknya. Setiap minggu ia masih memotong rumput dengan mesin pemotong manual.
Suatu hari, Christopher menerima kiriman sepucuk surat—dan sebuah mesin pemotong rumput mahal yang bisa dikendarai—dari seorang penyumbang yang tidak diketahui identitasnya. Seorang pemberi rahasia biasanya merasakan kepuasan ketika ia mendapat kehormatan menolong seseorang yang membutuhkan.
Tuhan Yesus tidak pernah mengatakan bahwa semua pemberian kita harus bersifat rahasia, tetapi Dia pernah mengingatkan kita untuk menguji motivasi kita saat memberikan sesuatu (Mat. 6:1). Dia juga berkata: “Jadi apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan hal itu, seperti yang dilakukan orang munafik di rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong, supaya mereka dipuji orang” (ay.2). Meskipun Allah mengharapkan kita senang memberi dengan murah hati, Dia mendorong kita untuk tidak melakukan kebaikan di depan orang dengan maksud agar menerima pujian atau memperoleh pengakuan tertentu (ay.3).
Ketika kita menyadari bahwa segala sesuatu yang kita miliki berasal dari Allah, kita dapat menjadi pemberi rahasia yang tidak membutuhkan pujian atau mencari kekaguman dari orang lain. Allah Mahatahu, Sumber segala yang baik itu, berkenan atas kemurahan hati yang tulus dari umat-Nya. Tidak ada yang dapat menandingi perkenanan-Nya atas kita.
Renungkan dan Doakan
Bagaimana Allah pernah menolong Anda melalui pemberian rahasia dari seseorang yang peduli kepada Anda? Siapa yang dapat Anda tolong hari ini dengan pemberian rahasia?
Allah Mahakasih, berkatilah aku dengan kesempatan demi kesempatan untuk memberi kepada sesama dengan kerelaan untuk berkorban, sebagaimana Engkau sendiri telah memberi kepadaku.
Sumber: Our Daily Bread
Tidak ada komentar:
Posting Komentar