Rabu, 29 September 2021

Main Hakim Sendiri

Janganlah engkau menyebarkan kabar bohong. –Keluaran 23:1

Ayat Bacaan & Wawasan:
Keluaran 23:1-9

Dalam suatu pertandingan bisbol tahun 2018, pelatih klub Chicago Cubs ingin memberikan bola kepada seorang anak laki-laki yang duduk di baris paling depan. Namun, bola yang dilemparkannya ke arah anak itu kemudian disambar oleh seorang pria dewasa. Rekaman video peristiwa itu lantas menjadi viral. Surat kabar dan media sosial memberitakan “kelancangan” pria itu. Akan tetapi, para penonton video itu tidak tahu kisah selengkapnya. Sebelum peristiwa itu terjadi, pria dewasa sudah menolong anak itu dengan menangkap sebuah bola yang keluar, dan mereka sepakat untuk berbagi bola berikutnya yang mungkin mereka tangkap. Sayangnya, cerita sebenarnya itu baru muncul dua puluh empat jam kemudian. Orang-orang sudah telanjur menyerang pria yang tidak bersalah itu dengan menghakiminya habis-habisan.

Seberapa sering kita mengira sudah tahu seluruh fakta yang ada, padahal sebenarnya hanya sebagian kecil yang kita tahu? Dalam dunia modern ini, sepenggal video dramatis dan cuitan bernada provokatif sangat mudah membuat orang menjatuhkan penghakiman sebelum mendengar kebenaran seutuhnya. Akan tetapi, Alkitab memperingatkan kita untuk tidak “menyebarkan kabar bohong” (Kel. 23:1). Kita harus melakukan semua yang kita bisa untuk memastikan kebenaran sebelum melontarkan tuduhan, sehingga kita tahu pasti kita tidak sedang ikut menyebarkan kebohongan. Kita harus berhati-hati agar tidak tergoda untuk main hakim sendiri, manakala emosi meluap dan prasangka buruk berkembang. Kita perlu menjaga diri agar tidak “ikut-ikutan dengan kebanyakan orang kalau mereka berbuat salah” (ay.2 BIS).

Sebagai orang percaya, kiranya kita ditolong Allah untuk tidak menyebarkan kebohongan. Kiranya Dia memampukan kita untuk bersikap bijaksana dan memastikan bahwa perkataan kita hanya berisi kebenaran.

Renungkan dan Doakan
Pikirkanlah waktu, ketika seseorang menjadi korban fitnah. Kerusakan apa saja yang dideritanya, dan apa yang dilakukan untuk memperbaiki kesalahan itu?

Ya Allah, karena semua berlangsung begitu cepat, sering kali sulit untuk tahu mana yang benar. Mampukan kami untuk mendengarkan, memperhatikan, dan mengucapkan apa yang benar semata-mata.

Sumber: Our Daily Bread Ministries

Tidak ada komentar:

Posting Komentar