TROLI
[[Orang bijak berhati-hati dan menjauhi kejahatan, tetapi orang bebal melampiaskan nafsunya dan merasa aman ]] (Amsal 14:16)
Pada tahun 1937, Sylvan Nathan Goldmann, pemilik toko grosir yang mengalami krisis finansial, memperkenalkan penggunaan troli untuk pertama kali, agar para konsumen berbelanja lebih lama dan lebih banyak. Awalnya para pelanggan tidak berminat pada alat baru itu. Mereka merasa terhina; troli itu seperti pelecehan pada kemampuan mereka untuk membawa belanjaan sendiri.
Tak kekurangan akal, Goldmann membayar beberapa pengunjung palsu untuk mondar-mandir di tokonya dengan kereta tersebut. Melihat itu, pengunjung sungguhan mulai ikutan memakai troli buatan Goldmann dan, tak lama kemudian, Goldmann pun kaya raya karena idenya dipakai secara luas di nyaris semua tempat perbelanjaan Amerika.
Semudah dan secepat itu pendapat manusia diubah. Manusia memiliki kecenderungan yang sangat besar untuk ikut arus, maka kita harus menyadari pentingnya bersikap kritis. Sikap kritis dapat menyelamatkan kita seperti yang dicontohkan Kristus dalam bacaan hari ini. Iblis dapat meminjam kalimat-kalimat ”Firman Tuhan” untuk menjebak kita (Matius 4:6). Bahkan, kalau urusannya sekadar memberi kita segala kemegahan dunia, si jahat pun memiliki kemampuan (ayat 8).
Pepatah Inggris berbunyi: Not all that glitter is gold (sesuatu yang tampak menarik belum tentu semenarik kelihatannya). Sikap tidak kritis dan kecenderungan untuk meremehkan kemampuan Iblis membuat banyak orang beriman jatuh. Mari kita belajar untuk tidak mudah terpukau oleh hal duniawi, terus bersikap kritis, selalu mencari tolok ukur kebenaran pada firman Allah, dan tentunya memohon penyertaan Roh Kudus. (Olivia Elena Hakim)
Sumber: Amsal Hari Ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar