IMAN
[[Dengan penuh keyakinan bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan. ]] (Roma 4:21)
Waktu dokter mengatakan bahwa anak saya harus dioperasi karena gangguan pada paru-parunya, beberapa teman seiman menguatkan saya. Mereka berkata, ”Kita berdoa meminta mukjizat Tuhan. Kita harus beriman bahwa anak ini sembuh tanpa operasi.”
Saya percaya akan mukjizat Tuhan, tetapi juga takluk pada kehendak dan kedaulatan-Nya. Maka dari itu, saya berdoa agar kehendak Tuhan terjadi, entah melalui operasi atau tidak.
Secara sederhana, iman adalah percaya bahwa Allah itu berkuasa—berkuasa untuk menolong kita, berkuasa untuk melakukan segala sesuatu. Saya beriman kepada Tuhan, tetapi bukan berarti saya ngotot menuntut keinginan saya dipenuhi. Bukan. Iman bukan membatasi kuasa dan kehendak Tuhan untuk melakukan sesuatu seperti keinginan kita. Iman adalah percaya bahwa Allah sanggup melakukan kehendak-Nya atas hidup kita melalui cara apa pun.
Simaklah kisah para tokoh iman dalam Ibrani 11. Tidak semua tokoh mengalami mukjizat yang spektakuler dalam hidup mereka. Beberapa orang bahkan mengalami penderitaan sampai matinya. Namun, di mata Tuhan, mereka tetap orang yang beriman. Mereka tetap percaya pada pribadi Allah yang mahakuasa apa pun yang Tuhan izinkan terjadi atas hidup mereka. Mereka bisa menerima jalan Tuhan dan meyakini bahwa jalan-Nya tidak pernah salah. Dia bisa memakai semua peristiwa yang terjadi untuk mendatangkan kebaikan bagi orang-orang yang dikasihi-Nya serta mendatangkan kemuliaan bagi-Nya.
(Lin Natalie)
Sumber: Amsal Hari Ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar