PRASANGKA
[[Janganlah kamu menghakimi, maka kamu pun tidak akan dihakimi. Dan janganlah kamu menghukum, maka kamu pun tidak akan dihukum; ampunilah dan kamu akan diampuni. ]] (Lukas 6:37)
Sebuah cerita humor. Seorang pria di atas motor Harley berusaha mendahului sebuah sedan. Ia berteriak kepada sang sopir, “Hoi, kamu pernah naik Harley enggak?” Itu terjadi beberapa kali. Merasa tersinggung si sopir menggerutu dalam hatinya, baru naik Harley saja sudah sombong. Ia pun menyumpah-nyumpah dalam hati dengan gusarnya. Di persimpangan berikut, ia melihat si pengendara Harley jatuh menabrak tiang listrik. Dengan perasaan gembira, ia turun menghampirinya. Dengan kesakitan si pengendara itu berkata, “Kamu pernah naik Harley, tidak? Tadi saya cuma mau tanya remnya di mana?”
Sungguh tidak baik kalau kita menilai seseorang hanya dari apa yang kelihatan, entah dari yang diucapkannya atau yang dimilikinya; bersikap atas dasar prasangka tanpa berusaha memahami lebih jauh, atau mencari tahu latar belakangnya. Lebih tidak baik lagi kalau kemudian kita mengambil tindakan atas dasar prasangka. Seperti sopir sedan dalam cerita di atas
Ada pepatah Yahudi yang berkata demikian, ”Jangan menilai orang lain sebelum kamu sendiri mengalami situasi atau keadaan orang tersebut.” Sejajar dengan yang diajarkan Tuhan Yesus dalam bacaan Alkitab hari ini, ”Janganlah kamu menghakimi, maka kamu pun tidak akan dihakimi” (ayat 37). Menghakimi artinya menilai orang tanpa memahami lebih dulu situasi dan kondisi orang itu.
Dengan kata lain, Tuhan ingin kita melihat orang lain, siapa pun tanpa kecuali, dengan simpati dan empati, bukan dengan antipati.
(Ayub Yahya)
Sumber: Amsal Hari Ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar