Minggu, 23 Januari 2022

LEBIH BODOH DARI KELEDAI

[[Ketika keledai ini melihat Aku, telah tiga kali ia menyimpang dari hadapan-Ku; jika ia tidak menyimpang dari hadapan-Ku, tentulah engkau yang Kubunuh pada waktu itu juga dan dia Kubiarkan hidup. ]] (Bilangan 22:21-40)

Ketika seseorang dikuasai oleh nafsu yang menggebu-gebu, maka ia akan sulit sekali mengendalikan dirinya. Dengan mudah ia akan dibutakan oleh nafsunya. Dalam keadaan demikian, orang itu tidak akan dapat lagi mendengar peringatan Tuhan. Ia akan cenderung mengikuti suara nafsunya.

Hal itulah yang terjadi pada Bileam. Bahkan Bileam digambarkan lebih “buta” dari keledainya. Mengapa demikian? Bileam telah menolak perintah Allah. Itulah sebabnya Allah marah dan mengutus malaikat-Nya untuk menghadang Bileam. Keledai yang melihat malaikat itu kemudian memberikan isyarat kepada Bileam dengan cara tidak mau melangkah maju. Tetapi bagi Bileam, itu berarti pembangkangan sehingga Bileam memukul keledainya. Hal ini terjadi sampai tiga kali. Ironis sekali, keledai seekor binatang yang dikenal bodoh justru bisa mengenali utusan Sang Pencipta. Bahkan keledai itu merespons sesuai keinginan Tuhan. Sebaliknya, Bileam yang disebut-sebut sebagai orang yang "melihat penglihatan" dari yang Mahakuasa (bdk. Bilangan 24:4,16), justru dibutakan karena punya hati yang tidak taat. Ketidaktaatan yang lahir karena hawa nafsunya untuk mendapatkan hadiah dari Balak, Raja Moab.

Sama seperti Bileam, setiap kita bisa saja memiliki kelemahan yang sama apabila dikuasai oleh nafsu untuk mendapatkan atau memiliki sesuatu. Nafsu ini bisa membutakan kita hingga tidak dapat, bahkan tidak ingin lagi, melihat kehendak Allah bagi kita. Oleh karena itu, berhati-hatilah ketika kita sangat menginginkan sesuatu. Dan bijaklah dalam melihat pimpinan Tuhan mengenai hal itu. (Eddy Nugroho)

Sumber: Amsal Hari Ini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar