Rabu, 23 Maret 2022

ORANG-ORANG YANG JUJUR

Bacaan: Amsal 11:1-11

NATS: Neraca serong adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi Ia berkenan akan batu timbangan yang tepat (Amsal 11:1)

Saya benci ketidakjujuran, karena hal itu menimbulkan banyak korban. Saya kehilangan banyak uang karena mempercayai orang-orang yang tidak jujur. Dan saya juga telah berjumpa dengan orang-orang yang senasib dengan saya karena tertipu oleh karena kata-kata manis.

Allah juga membenci ketidakjujuran. Amsal 11:1 menyatakan bahwa "ketidakjujuran merupakan kekejian bagi TUHAN." Ayat ini menunjuk pada para pedagang di pasar yang sering menipu pembelinya. Para pedagang ini mungkin hanya menaikkan sedikit dari harga yang semestinya, namun Allah tetap membenci perbuatan ini.

Orang-orang yang jujur, di sisi lain, melakukan apa yang benar yang dapat mereka lakukan, walaupun untuk itu mereka harus membayarnya dengan sesuatu hal.

Saya kenal dengan sepasang suami istri yang mengalami kegagalan dalam usahanya dan dipaksa untuk menyatakan bahwa usaha mereka telah bangkrut. Hal ini sebenarnya menguntungkan karena mereka akan dibebaskan dari kewajiban membayar tagihan, namun mereka tidak melihat adanya kebebasan dari tanggung jawab moral terhadap krediturnya. Karena itu mereka berdua bekerja, memindahkan keluarganya di sebuah rumah murah, dan hidup hemat. Mereka melewati tahun-tahun penuh kerja keras dan pengorbanan, namun mereka berhasil melunasi hutang-hutang mereka.

Kejujuran kita selalu diuji. Hal ini berlangsung ketika kita membuat laporan kerja, menghitung berkas pendapatan sisa pajak, dan dalam penjualan. Kita harus berhati-hati dan mengindahkan Allah sehingga kejujuran kita tidak diragukan lagi -- HVL

TIDAK ADA WARISAN YANG LEBIH BERHARGA DARIPADA KETULUSAN HATI

Sumber: Renungan Harian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar