Berhenti Sejenak untuk Berdoa
Mereka tidak meminta keputusan Tuhan. –Yosua 9:14
Ayat Bacaan & Wawasan:
Yosua 9:7-15
Sebuah hidran menyemburkan air ke jalan, dan saya melihat kesempatan. Beberapa mobil di depan telah terguyur, dan pikir saya, Wah, cuci mobil gratis! Sudah sebulan mobil saya tidak dicuci dan debunya sangat tebal. Jadi saya pun menginjak gas dan menerjang guyuran air itu.
Krek! Kejadiannya sangat cepat. Pagi itu mobil hitam saya sudah terpanggang sinar matahari yang memanaskan jendela dan bagian dalam mobil. Sebaliknya, air hidran itu sangat dingin. Begitu air dingin itu mengenai kaca depan mobil, kacanya retak dari atas ke bawah seperti kilat. Cuci mobil “gratis” itu akhirnya membuat saya rugi besar.
Seandainya saja saya berhenti sejenak untuk berpikir, atau bahkan berdoa. Pernahkah Anda mengalami hal serupa? Bangsa Israel mengalaminya, dalam keadaan yang jauh lebih berat. Allah telah berjanji akan menolong mereka mengusir bangsa-bangsa lain ketika mereka masuk ke tanah yang telah Allah berikan kepada mereka (Yos. 3:10) supaya mereka tidak tergoda menyembah allah-allah palsu (Ul. 20:16-18). Namun, salah satu bangsa melihat kemenangan Israel dan menggunakan strategi roti basi untuk menipu orang Israel supaya percaya bahwa mereka datang dari tempat jauh. “Orang-orang Israel mengambil bekal orang-orang itu, tetapi tidak meminta keputusan Tuhan. Maka Yosua mengadakan persahabatan dengan mereka dan mengikat perjanjian dengan mereka” (Yos. 9:14-15, cetak miring ditambahkan), tanpa menyadari bahwa mereka telah mengelak dari perintah-perintah Allah.
Ketika doa menjadi pilihan pertama dan bukan langkah terakhir, kita membuka diri untuk menerima petunjuk, hikmat, dan berkat Allah. Kiranya Dia menolong kita agar mengingat untuk “berhenti sejenak” hari ini (James Banks).
Renungkan dan Doakan
Keputusan apa yang pernah Anda ambil dengan terburu-buru, dan tidak membicarakannya terlebih dahulu dengan Allah? Hal apa yang perlu Anda bicarakan dengan-Nya hari ini?
Terima kasih, Bapa, untuk hikmat yang Engkau berikan “dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit” (Yak. 1:5) kepada mereka yang memintanya. Tolonglah aku untuk lebih sering berhenti sejenak dan berbicara kepada-Mu.
Sumber: Santapan Rohani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar