Jumat, 10 Juni 2022

TELADAN SEORANG JANDA

[[“Sebab mereka semua memberi persembahannya dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, bahkan ia memberi seluruh nafkahnya.” ]] (Lukas 21:4)

Lou Xiaoying adalah seorang janda berusia 88 tahun yang menjadi pemulung di kota Jinhua, provinsi Zhejiang, China. Saat ini, ia sedang terbaring lemah akibat penyakit ginjal yang kronis. Sebagai seorang pemulung, ia boleh saja miskin, tetapi “prestasinya” sungguh luar biasa. Ia telah menyelamatkan 30 bayi yang dengan sengaja dibuang oleh orangtua mereka di tempat pembuangan sampah.

Kisah janda Lou ini dapat dianalogikan dengan kisah sang janda miskin dalam Lukas 21:1-4. Si janda miskin ini juga telah memberi dari kekurangannya. Ia bahkan memberikan seluruh nafkahnya. Persembahan sang janda miskin yang hidup pada 2.000 tahun yang lalu ini dipuji oleh Tuhan Yesus. Dan kini, pada zaman modern ini, ada seorang janda Lou yang terus berupaya untuk memberi di tengah kemiskinannya. Sesungguhnyalah, Tuhan tak pernah memandang hina persembahan dari orang yang berkekurangan.

Kita yang hidup berkecukupan sering kali tidak peduli terhadap mereka yang hidup berkekurangan. Saat beroleh kesempatan memberi, kita justru menghitung untung rugi. Hal ini sangat kontras dengan perbuatan si janda miskin. Melalui teladannya hari ini, kiranya kita boleh kembali diingatkan untuk mampu memaknai kasih karunia Tuhan yang telah kita terima selama ini dengan cara berbagi. Janda yang miskin itu sudah memberi teladan bagi kita dan memang itulah yang berkenan di hadapan-Nya.
 (Tjetjep Gunawan)

Sumber: Amsal Hari Ini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar