Keluarga yang Utuh
Sebuah kota atau keluarga yang terpecah-pecah dan bermusuhan satu sama lain akan hancur. –Matius 12:25 (BIS)
Ayat Bacaan & Wawasan:
Efesus 2:17-22
Pada tanggal 16 Juni 1858, ketika baru terpilih sebagai kandidat partai Republik untuk Senat Amerika Serikat dari negara bagian Illinois, Abraham Lincoln menyampaikan pidatonya yang terkenal, “Keluarga yang Terpecah-pecah”, yang menyoroti ketegangan di antara berbagai pihak di Amerika terkait isu perbudakan. Pidato ini mengusik banyak orang, baik teman maupun lawan Lincoln. Lincoln menganggap penting untuk memakai istilah “keluarga yang terpecah-pecah”, yang diucapkan Yesus di Matius 12:25, karena istilah tersebut sangat dikenal dan mengena. Lincoln menggunakan ungkapan ini agar pidatonya “masuk ke benak setiap orang sehingga mereka menyadari betapa gentingnya kondisi saat ini.”
Bila keluarga yang terpecah-pecah tak dapat bertahan lama, maka sebaliknya, keluarga yang utuh akan sanggup bertahan dari kehancuran. Secara prinsip, demikianlah seharusnya keluarga Allah (Ef. 2:19). Walaupun terdiri atas orang-orang dari berbagai latar belakang, bersama kita telah diperdamaikan dengan Allah (dan sesama) melalui kematian Yesus di kayu salib (ay. 14-16). Dengan mengingat kebenaran ini (lih. Ef. 3), Paulus memerintahkan orang percaya: “Berusahalah sungguh-sungguh untuk hidup dengan damai supaya kesatuan yang diciptakan oleh Roh Allah tetap terpelihara” (4:3 BIS).
Hari ini, saat ketegangan yang meningkat sedang mengancam kesatuan di antara kita, seperti dalam keluarga dan umat Tuhan, kiranya Allah memberi hikmat dan kekuatan agar kita dapat memelihara kesatuan itu dengan pertolongan Roh Kudus. Kita pun akan dimampukan-Nya menjadi terang di tengah dunia yang gelap dan terpecah-pecah (Arthur Jackson).
Renungkan dan Doakan
Bagaimana Allah dapat menjadikan Anda sebagai pembawa damai di tengah keluarga? Ayat Alkitab mana saja yang dapat menolong Anda mengatasi ketegangan dan perpecahan dalam hubungan dengan orang lain?
Tuhan Yesus, berilah aku hikmat, keberanian, dan kekuatan untuk hidup dengan menjaga perdamaian dengan semua orang.
Sumber: Our Daily Bread
Tidak ada komentar:
Posting Komentar