Sabtu, 24 September 2022

MEMUJA TUHAN ATAU KEKAYAAN?

[[Janganlah bersusah payah untuk menjadi kaya. Batalkanlah niatmu itu. ]] (Amsal 23:4—BIS)

Dokter Richard Teo telah meraih apa yang menjadi impian banyak orang: kesuksesan, harta, dan popularitas. Pada usia muda, namanya telah tenar sebagai salah satu dokter bedah kosmetik di Singapura. Sayangnya, ia menderita kanker paru stadium empat. Sebelum ia tutup usia pada usia 40 tahun, di dalam sebuah pertemuan Richard Teo pernah berkata, “Saya telah mengalaminya, makin dalam lubang kita gali, makin terbenam kita di dalamnya, lalu makin hebat pula kita memuja kekayaan dan kehilangan fokus. Bukannya memuja Tuhan, kita malah memuja kekayaan. Itulah naluri manusia. Sangat sulit menghindarinya.” 

“Janganlah bersusah payah untuk menjadi kaya. Batalkanlah niatmu itu” (Amsal 23:4—BIS). Demikianlah peringatan yang jelas dari kitab Amsal ini. Nasihat ini kontras dengan semangat zaman sekarang yang di dalamnya orang didorong untuk mengumpulkan harta lebih banyak dan lebih banyak lagi. Mengapa kitab Amsal memberikan peringatan ini? Sang Guru Agung itu pernah bersabda bahwa kita tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Kita harus memilih: mengabdi kepada Tuhan atau harta. Jika kita mengejar harta dan menjadi kaya, maka peringatan dalam kesaksian Dokter Richard Teo perlu kita renungkan, “Bukannya memuja Tuhan, kita malah memuja kekayaan.”

Pengejaran kekayaan dapat menggelapkan mata sehingga kita tak lagi menyembah Sang Pencipta.
(Wahyu Pramudya)

Sumber: Amsal Hari Ini 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar