Minggu, 08 Januari 2023

Lemparan Batu di Mobil

Seorang eksekutif muda sukses suatu hari berjalan-jalan di lingkungan sekitar rumahnya dengan mobil mewah barunya. Ketika hendak memasuki sebuah lapangan parkir, dilihatnya ada anak-anak kecil di trotoar dan dia memperlambat laju mobilnya karena ada sesuatu yang menarik perhatiannya. Namun beberapa detik kemudian, sebuah batu bata mendarat di pintu samping mobil hitam yang masih mengkilap tersebut.

Dengan kemarahan yang meluap-luap, pria itu mundur ke arah anak yang melemparkan batu bata tersebut. Ia melompat keluar dari mobilnya, dan menarik anak tersebut. "Kenapa kamu lempar batu bata itu! Siapa kamu? Kamu tahu apa yang telah kamu lakukan?!"

Sambil mengepalkan tangannya, pria itu melanjutkan, "Itu adalah mobil baruku, dan karena batu bata yang kamu lemparkan itu, perlu banyak uang untuk memperbaikinya. Mengapa kamu melakukannya?!"

"Tolong, tuan... tolong maafkan saya! Saya lakukan karena terpaksa!" demikian ujar anak itu sambil menangis. "Saya melemparkan batu bata itu karena tidak seorang pun yang mau berhenti!"

Air mata anak tersebut mengalir di pipinya, lalu anak tersebut menunjuk ke arah sebuah kursi roda yang tidak jauh darinya. "Dia adalah kakak saya, tuan," jelasnya. "Dia terjatuh dari kursi rodanya dan karena dia terlalu berat, saya tidak bisa mengangkatnya kembali ke kursi roda. Maukah Anda menolongnya kembali duduk di kursi roda? Dia terluka, tapi dia terlalu berat untuk saya angkat.."

Pria itu terdiam dan melepaskan anak tersebut. Dia menelan ludahnya untuk membasahi tenggorokannya yang seperti tercekik. Diambilnya sapu tangannya dan dihapusnya air mata anak tersebut. Pria itu kemudian mendekati anak yang terjatuh dari kursi roda tersebut, lalu menolongnya untuk kembali duduk di kursi roda. Kedua anak tersebut kemudian diantarnya pulang ke rumah mereka.

Tetapi, mobil mewah hitam miliknya yang rusak karena lemparan batu tersebut tidak pernah diperbaikinya. Dia sengaja melakukannya, agar selalu ingat ketika ada orang yang melempar batu bata ke arahnya, itu adalah untuk mendapatkan perhatiannya.

Hari-hari ini, banyak orang menjadi putus asa karena tidak ada yang mau berhenti sejenak dari kesibukan dan memberikan pertolongan yang mereka butuhkan. Mereka terabaikan, terbuang dan tanpa harapan, sama seperti kisah seorang yang dirampok oleh penyamun yang Yesus ceritakan dalam Lukas 10: 30-35. Namun dalam kisah tersebut, orang Samaria yang baik hati sangat peka akan keadaan sekelilingnya sehingga tidak perlu menunggu dilempar batu untuk memberikan pertolongan.

Hari ini, jika seseorang membuat kita kesal jangan terburu emosi dan langsung marah-marah. Mungkin kita menjalani keseharian kita dengan begitu cepat, sehingga tidak memperhatikannya. Orang tersebut mungkin membutuhkan pertolongan kita, dan melakukannya karena ingin menarik perhatian kita.

Luangkanlah waktu untuk sesama. Jangan menunggu "lemparan batu" untuk membuat kita peduli!

"Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik." (Ibrani 10:24)

Sumber: Renungan Kristen

Tidak ada komentar:

Posting Komentar