Bertumbuh bersama melalui firman Tuhan dan rasakan pengalaman berjalan bersama Tuhan setiap hari
Rabu, 31 Mei 2023
Selasa, 30 Mei 2023
Mensyukuri Kemampuan
Bacaan: MATIUS 4:18-22
Yesus berkata kepada mereka, "Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia." (Matius 4:19)
Menarik, sejak awal Petrus dan Andreas dipanggil menjadi murid, Tuhan menghargai kemampuan yang mereka miliki selama ini yaitu soal menjala ikan. Hanya, sekarang Tuhan mengganti objek jalanya dari ikan menjadi manusia. Tuhan pun tidak berusaha mengubah mereka untuk menjadi orang lain, tetapi justru menguatkan dan memakai kemampuan mereka itu untuk perkara yang lebih besar.
Apa kemampuan yang Tuhan telah taruh dalam diri kita? Ada yang pintar membuat kue. Jago menggunting rambut. Pintar menjual mobil. Cerdas mengajar. Ahli menawarkan produk. Hebat memasak. Mahir pembukuan. Percayalah, Tuhan telah memberi bakat atau kemampuan unik dalam diri setiap kita. Salah kalau ada orang yang mengasihani diri beranggapan ia tidak punya kemampuan apa-apa. Sebiasa apa pun dirinya, minimal pasti ada satu kemampuan yang Tuhan telah taruh.
Jangan pernah kita kecil hati atau tidak mensyukuri kemampuan yang kita miliki karena sering membanding-bandingkan diri dengan orang lain. Ingat, setiap orang sudah diberi jatah porsi masing-masing dalam rencana Tuhan yang indah. Daripada sibuk iri melihat kemampuan orang lain, lebih baik kita sibuk mengembangkan diri dan mempersembahkannya kepada Tuhan.
Karena seperti kisah Andreas dan Petrus tersebut, ketika kita mau menjawab panggilan Tuhan dan menyerahkan setiap kemampuan kita kepada-Nya, Dia akan bertindak menjadikannya untuk perkara-perkara besar yang tak pernah kita bayangkan sebelumnya. --HTN/www.renunganharian.net
TIDAK ADA KEMAMPUAN YANG TERLALU KECIL UNTUK DIPAKAI BAGI KEMULIAAN TUHAN.
Sumber: Renungan Harian
Senin, 29 Mei 2023
Minggu, 28 Mei 2023
Sabtu, 27 Mei 2023
Jumat, 26 Mei 2023
Kamis, 25 Mei 2023
Rabu, 24 Mei 2023
Selasa, 23 Mei 2023
Tanah yang Baik
Bacaan: MATIUS 13:1-23
"Sebagian jatuh di tanah yang baik lalu berbuah: ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat." (Matius 13:8)
Benih ditaburkan pada empat jenis tanah: tanah di pinggir jalan, tanah berbatu-batu, tanah penuh semak duri dan tanah yang baik. Tanah di pinggir jalan amat keras sehingga benih tidak dapat bertumbuh, malah habis dimakan burung. Benih pada tanah berbatu-batu dan tanah penuh semak duri berperilaku serupa. Tumbuh sebentar, kemudian mati. Hanya benih di tanah yang baik yang bertumbuh, dan berbuah. Ada yang 100 kali lipat, 60 kali lipat dan 30 kali lipat.
Dikatakan "tanah yang baik" bukan karena tanah itu berkualitas sempurna. Hanya pada tanah itu tidak terdapat hal-hal yang berpotensi menggagalkan pertumbuhan tanaman. Tanah itu tidak keras, tidak penuh batu dan semak duri. Hati seumpama tanah, sedangkan benih ialah firman Tuhan. Agar firman Tuhan bertumbuh, dan berbuah, tidak harus kita memiliki kualitas hati sempurna (murni tanpa ada satu pun sifat dosa). Mustahil kita manusia berdosa memiliki kualitas hati sedemikian. Hanya kita perlu membersihkan hati dari hal-hal yang berpotensi menggagalkan pertumbuhan firman Tuhan.
Apa saja hal-hal itu? Pertama adalah kekerasan hati. Tidak boleh hati kita menjadi keras (tidak bersedia ditegur, diajar atau dinasihati). Sekiranya pada hari ini kita mendengar suara Tuhan, jangan keraskan hati (lih. Ibr 3:15). Terima didikan firman Tuhan, lalu praktikkan dalam kehidupan sehari-hari! Selanjutnya adalah batu dan semak. Perlu kita membersihkan hati dari penghambat iman, seperti ketakutan, kecemasan, keraguan dan kebimbangan. Maka tentu firman Tuhan akan bertumbuh, dan berbuah. Semakin hari kita mendapati diri semakin serupa dengan Yesus. --LIN/www.renunganharian.net
JAGALAH HATIMU DENGAN SEGALA KEWASPADAAN,
KARENA DARI SITULAH TERPANCAR KEHIDUPAN (AMSAL 4:23)
Senin, 22 Mei 2023
Alat Pemulihan Bagi Orang Lain
Ayat Renungan:
1 Tesalonika 4: 9, "Tentang kasih persaudaraan tidak perlu dituliskan kepadamu, karena kamu sendiri telah belajar kasih mengasihi dari Allah."
Ibrani 13: 1-2, "Peliharalah kasih persaudaraan! Jangan kamu lupa memberi tumpangan kepada orang, sebab dengan berbuat demikian beberapa orang dengan tidak diketahuinya telah menjamu malaikat-malaikat."
Saat kita membantu orang lain membangun iman, kita dapat menjadi alat pemulihan Tuhan bagi mereka. Ada banyak orang di sekitar kita yang sedang berjuang dengan berbagai masalah dalam hidup mereka, baik itu masalah kesehatan, masalah finansial, masalah hubungan, atau masalah lainnya. Sebagai orang percaya, kita memiliki tanggung jawab untuk membantu mereka meresponi setiap keadaan dengan iman yang teguh di dalam Tuhan.
Tapi kadang kita enggan membantu orang lain karena kita tidak tahu apa yang harus kita katakan atau bagaimana cara membantu mereka. Kita takut salah bicara atau membuat mereka semakin merasa buruk. Firman Tuhan hari ini mengingatkan kita untuk tidak abai dengan keadaan orang lain. Seperti disampaikan dalam Ibrani 13: 1-2, “Peliharalah kasih persaudaraan! Jangan kamu lupa memberi tumpangan kepada orang, sebab dengan berbuat demikian beberapa orang dengan tidak diketahuinya telah menjamu malaikat-malaikat." Menolong orang lain bisa kita lakukan hanya sesederhana berbagi tentang pengalaman iman saat ditolong oleh Tuhan dab berharap itu bisa jadi alat untuk menguatkan iman orang lain.
1 Tesalonika 4: 9 menyampaikan, "Tentang kasih persaudaraan tidak perlu dituliskan kepadamu, karena kamu sendiri telah belajar kasih mengasihi dari Allah." Jika Tuhan memberi kita kesempatan hari ini bisa menguatkan dan mendukung orang-orang yang dilanda situasi buruk dan membuat imannya goyah, ini waktunya untuk bergerak. Bagikan ayat firman penguatan dan kata-kata penghiburan yang mereka butuhkan.
Action: Pilihlah satu nama yang Tuhan taruhkan di dalam hati Anda, lalu kirimkan satu pesan singkat berupa firman Tuhan atau kata-kata motivasi untuknya.
Ayat Hafalan: Roma 1:16
“Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani.
Sumber: Jawaban.com
Minggu, 21 Mei 2023
HANYA PAJANGAN
Bacaan: Matius 23:1-12
NATS: Semua pekerjaan yang mereka lakukan hanya dimaksudkan untuk dilihat orang (Matius 23:5)
Terjadi peningkatan pembelian buku antik bersampul kulit. Orang membeli karena sampulnya, bukan isinya. Perancang interior membeli buku seperti itu berdasar keselarasan ruang dan memanfaatkannya untuk menciptakan nuansa klasik yang hangat di rumah klien-klien mereka yang kaya. Yang terpenting adalah apakah buku-buku itu pas dengan dekorasi ruangan atau tidak. Seorang pengusaha kaya membeli 13.000 buku antik yang tak akan pernah ia baca. Ia hanya ingin membuat tampilan seperti perpustakaan sebagai pajangan di rumahnya yang telah direnovasi.
Mementingkan penampilan luar memang baik dalam hal mendekorasi rumah, tetapi justru menjadi cara hidup yang berbahaya. Yesus menegur banyak pemimpin agama di zaman-Nya karena mereka tak melakukan apa yang mereka khotbahkan. Mereka senang menerima pujian dan menganggap diri penting. Alih-alih membuka kerajaan surga untuk sesama, mereka terang-terangan menutup pintu surga di hadapan sesama dengan perilakunya. Tentang mereka Yesus berkata, "Semua pekerjaan yang mereka lakukan hanya dimaksudkan untuk dilihat orang" (Matius 23:5).
Tuhan memanggil kita demi menjadi orang yang memiliki rohani berkualitas, tak hanya secara lahiriah. Kita harus menyatakan kehadiran-Nya dalam diri kita dengan sikap rendah hati. "Siapa saja yang terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu" (ayat 11).
Jika kita hidup bagi Yesus, "isi" kita jauh lebih penting daripada "sampul" luarnya. Kita ada di sini tak hanya untuk menjadi pajangan --DCM
APABILA ALLAH
MENGENDALIKAN ANDA DARI DALAM ANDA AKAN TAMPAK MURNI DARI LUAR
Sumber: Renungan Harian
Sabtu, 20 Mei 2023
Jumat, 19 Mei 2023
Hati yang Taat
Bacaan: YEREMIA 42-43:7
Maka berkatalah Azarya bin Hosaya dan Yohanan bin Kareah serta semua orang congkak itu kepada Yeremia: "Engkau berkata bohong! TUHAN, Allah kita, tidak mengutus engkau untuk berkata: Janganlah pergi ke Mesir untuk tinggal sebagai orang asing di sana." (Yeremia 43:2)
Yohanan bin Kareah beserta seluruh perwira tentara dan rakyat tidak mau mendengarkan firman Tuhan melalui perantaraan Nabi Yeremia. Mereka memilih untuk pergi ke Mesir, padahal Tuhan menjanjikan berkat kalau mereka bersedia tunduk kepada raja Babel dengan tetap tinggal di tanah Yehuda. Mereka yang awalnya mengatakan kepada Yeremia bahwa apa pun bunyi firman-Nya akan mereka terima malah mengambil jalannya sendiri dan mencampakkan firman-Nya.
Itulah yang sering kali terjadi pada kita. Sering kita ingin sekali mengetahui petunjuk Tuhan dalam mengarungi kehidupan, namun setelah firman-Nya tidak sesuai dengan keinginan hati kita, kita menjadi kecewa dan mengabaikannya begitu saja hingga hidup kita menjadi suram. Firman-Nya tidak pernah membawa keburukan bagi kita, hati kitalah yang kurang percaya. Padahal jalan yang menurut pemikiran sendiri yang kita tempuhlah yang justru memimpin kita kepada kekelaman. Seaneh apa pun pernyataan Tuhan bagi kita, mengikuti kegenapan firman-Nya niscaya akan membawa kebaikan bagi hidup kita.
Mari kita bukan saja mempunyai telinga yang rindu untuk mendengar firman Tuhan, melainkan kita juga bersedia membuka hati kita untuk melakukan semua perkataan-Nya sehingga sepanjang waktu hidup kita akan diliputi oleh sukacita dan damai sejahtera. Pemikiran kita yang terbatas sering kali tidak sanggup untuk mengerti jalan-Nya, tetapi kalau kita taat kepada firman-Nya, hidup kita akan senantiasa diberkati. --KSD/www.renunganharian.net
HENDAKNYA KITA BUKAN SAJA MENJADI PENDENGAR FIRMAN TUHAN, TETAPI JUGA MELAKUKANNYA DENGAN GEMBIRA.
Kamis, 18 Mei 2023
Rabu, 17 Mei 2023
Selasa, 16 Mei 2023
Senin, 15 Mei 2023
Mengatasi Ketakutan dan Ketidakpastian Dengan Firman Tuhan
Ayat Renungan : Yosua 1:9; Mazmur 23:4; Yeremia 29:11
Dalam Yosua 1:9, Tuhan berkata kepada Yosua, "Janganlah takut dan jangan gentar, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau di mana saja engkau pergi." Dalam ayat ini, Tuhan memberikan Yosua keberanian dan keyakinan bahwa Dia selalu menyertai dan melindungi dia. Begitu juga dengan kita, ketika kita membaca firman Tuhan, kita dapat menemukan kekuatan dan penghiburan untuk mengatasi rasa takut dan ketidakpastian dalam hidup kita.
Dalam Mazmur 23:4, tertulis, "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku." Mazmur ini mengingatkan kita bahwa Tuhan selalu bersama kita, bahkan di saat-saat sulit dalam hidup. Ketika kita merasa takut dan tidak pasti, kita dapat memohon bantuan Tuhan untuk memberikan kita kekuatan dan penghiburan yang diperlukan.
Dalam Yeremia 29:11, Tuhan berkata, "Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan." Dalam ayat ini, Tuhan menjanjikan kepada kita bahwa Dia memiliki rencana yang baik dan penuh harapan untuk hidup kita. Ketika kita menghadapi rasa takut dan ketidakpastian, kita dapat mengandalkan janji Tuhan dan percaya bahwa Dia akan selalu menyertai kita dan membimbing kita melalui setiap situasi dalam hidup.
Baca dengan keras ke 3 ayat di atas. Imani janji Tuhan bahwa Dia pasti membantu kita mengatasi setiap rintangan dalam hidup kita.
Ayat Hafalan: 1 Petrus 5 : 7, "Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu."
Hak cipta @Nely Hergendi
Sumber: Jawaban.com
Minggu, 14 Mei 2023
Sabtu, 13 Mei 2023
Jumat, 12 Mei 2023
Kamis, 11 Mei 2023
Rabu, 10 Mei 2023
Selasa, 09 Mei 2023
Berfokus Pada Tuhan
Ayat Renungan: Mazmur 56: 3, "Waktu aku takut, aku ini percaya kepada-Mu."
Dalam kehidupan yang penuh dengan ketidakpastian dan kekhawatiran, ayat-ayat Alkitab dapat memberikanmu kekuatan dan penghiburan yang diperlukan untuk melalui setiap situasi. Sebagai contoh, Mazmur 56:3 mengingatkan kita, "Waktu aku takut, aku ini percaya kepada-Mu" Renungkan ayat-ayat Alkitab yang menguatkan dan menenangkan hatimu, dan ingatlah bahwa Tuhan selalu ada di sisimu.
Membaca firman Tuhan juga dapat membantumu untuk mengembangkan hubunganmu dengan-Nya. Ketika kamu membaca Alkitab, buka hatimu dan pikiranmu untuk menerima pesan dan pengajaran-Nya. Tuhan ingin berbicara denganmu melalui firman-Nya, dan Dia akan menunjukkanmu jalan yang benar dalam hidupmu. Saat kamu memperdalam pemahamanmu tentang firman Tuhan, kamu juga semakin menguatkan imanmu dan menumbuhkan kepercayaanmu kepada-Nya.
Hari ini adalah waktu yang tepat untuk meminta Tuhan untuk memberikanmu kekuatan dan keberanian untuk melalui hari-harimu. Ketika kamu memfokuskan dirimu pada Tuhan, kamu akan merasa lebih tenang dan percaya diri. Tuhan selalu menyertaimu dan memberikanmu kekuatan untuk menghadapi tantangan hidupmu. Dengan menempatkan dirimu dalam kehadiran Tuhan, kamu dapat merasa aman dan percaya bahwa Dia akan selalu memberikan yang terbaik bagimu.
Action: Hafalkan dan perkatakan ayat dibawah ini, imani bahwa itu telah terjadi dalam hidupmu.
Ayat Hafalan: 1 Petrus 5:7 "Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu."
Sumber: Jawaban.com
Senin, 08 Mei 2023
Mengatasi Ketakutan dan Kekhawatiran
Ayat Renungan: Filipi 4:6-7; Mazmur 121:2-3
Ketakutan dan kekhawatiran merupakan dua masalah yang sangat umum terjadi dalam kehidupan manusia. Namun sebagai orang percaya kita harus waspada terhadap dua masalah ini. Mereka bisa menjadi penghalang bagi kita untuk melakukan hal besar yang Tuhan sudah sediakan bagi kita dan bahkan membuat kita merasa tidak percaya pada orang lain, dan pada Allah.
Firman Tuhan memperlihatkan bahwa ketakutan dan kekhawatiran seringkali berkaitan dengan kurangnya kepercayaan pada Allah. Ketika kita merasa takut atau khawatir, kita cenderung berfokus pada masalah itu sendiri, bukan pada kekuatan Allah yang mampu menyelesaikan masalah tersebut. Namun, kita harus belajar untuk mempercayai Allah dan meletakkan kepercayaan kita sepenuhnya pada-Nya. Dalam Alkitab, Filipi 4:6-7 berkata, "Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus."
Tips dalam mengatasi ketakutan dan kekhawatiran:
1. Percaya bahwa Allah selalu ada di pihak kita dan menyertai kita. Ketika kita meletakkan kepercayaan kita pada Allah, kita akan menemukan ketenangan dan damai sejahtera yang melebihi segala pengertian. Seperti yang disebutkan dalam Filipi 4:13, "Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku."
2. Belajar meminta bantuan dari Tuhan dalam mengatasi ketakutan dan kekhawatiran kita. Allah selalu siap untuk mendengar doa kita dan membantu kita melewati setiap masalah yang kita hadapi. Firman Tuhan dalam Mazmur 121:2-3 mengatakan, "Pertolonganku ialah dari TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi. Ia takkan membiarkan kakimu goyah, Penjagamu tidak akan terlelap."
3. Belajar meminta bantuan dari rekan komunitas kita. Meminta bantuan bukanlah tanda kelemahan atau kegagalan. Kita harus belajar untuk mengatasi rasa malu atau takut dalam meminta bantuan karena ketika kita meminta bantuan, kita juga memberikan kesempatan kepada orang lain untuk menunjukkan kasih dan kebaikan mereka. Firman Tuhan mengajarkan bahwa kita harus belajar untuk mengasihi dan melayani orang lain. Dalam Yohanes 13: 34-35, Yesus berkata, "Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi." Ketika kita mengasihi orang lain, kita akan lebih mudah meminta bantuan dan juga memberikan bantuan ketika diperlukan. Selain itu, sebagai orang percaya, kita juga diwajibkan untuk saling membantu dan mendukung satu sama lain. Firman Tuhan dalam Galatia 6:2 mengatakan, "Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus." Ketika kita meminta bantuan, kita juga memberikan kesempatan kepada orang lain untuk menunjukkan kasih dan kebaikan mereka.
Action: Perkatakan terus Firman Tuhan: "Pertolonganku ialah dari TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi. Ia takkan membiarkan kakimu goyah, Penjagamu tidak akan terlelap." (Mazmur 121: 2-3) Hubungi rekan komunitasmu dan belajar mempercayai mereka dengan mulai menceritakan apa yang menjadi ketakutan dan kekhawatiranmu. Berdoalah bersama-sama untuk kondisimu.
Ayat Hafalan: Yakobus 2:17, "Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati."
Sumber: Jawaban.com (hak cipta @Nely Hergendi)
Minggu, 07 Mei 2023
Sabtu, 06 Mei 2023
Jumat, 05 Mei 2023
Kamis, 04 Mei 2023
Kasih yang Besar
Bacaan: Hosea 11
Masakan Aku membiarkan engkau, hai Efraim, ... Hati-Ku berbalik dalam diri-Ku, belas kasihan-Ku bangkit serentak. (Hosea 11:8)
Setiap orang tua pasti pernah dikecewakan oleh anak-anaknya, ada yang jarang tetapi ada juga yang sering. Anak-anak terkadang memberontak dan tidak mau mendengar terhadap perintah atau aturan orang tuanya. Karena kekecewaan yang mendalam mungkin saja ada orang tua yang kemudian membiarkan atau bahkan mengusir anak-anaknya. Kasih manusia ternyata begitu terbatas dan mudah menjadi tawar bila dikecewakan terus-menerus.
Tuhan telah memilih bangsa Israel menjadi umat-Nya. Tuhan telah membebaskan mereka dari perbudakan di Mesir. Dalam perjalanannya, mereka berulang kali mengecewakan Tuhan dengan pemberontakan mereka terhadap perintah-Nya. Bahkan ketika mereka sudah menduduki tanah perjanjian pun, mereka begitu sering melupakan Tuhan dan kasih-Nya yang besar dan berbalik kepada bangsa lain dan para Baal. Tuhan pun menghukum mereka melalui bangsa Asyur, tetapi sekali lagi, itu pun juga karena kasih-Nya supaya mereka sadar dan bertobat. Dia adalah Allah dan bukan manusia sehingga kasih-Nya jauh melampaui segala kedegilan dan pemberontakan umat-Nya. Pengampunan dan pemulihan Dia berikan karena belas kasih dan kesetiaan-Nya sehingga murka-Nya tidak untuk selama-lamanya.
Dalam berelasi, karena kesalahan kita, mungkin akhirnya kita pernah ditinggalkan seorang rekan karena ia sakit hati dan mencari relasi yang baru. Pasti menyakitkan karena permintaan maaf kita tidak memulihkan relasi kita dengannya. Tetapi, mari bersyukur karena Tuhan kita kasih-Nya besar, kita tidak dibiarkan dan ditinggalkan karena kesalahan kita, tetapi dibawa-Nya kita pada pertobatan yang memulihkan relasi kita dengan-Nya. --ANT/www.renunganharian.net
SUNGGUH, BELAS KASIH TUHAN JAUH LEBIH BESAR
DARI SEGALA PELANGGARAN KITA.
Rabu, 03 Mei 2023
Kepercayaan Tanpa Syarat dan Bagaimana Menerapkannya
Ayat Renungan: Matius 7: 12, "Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi."
Mempercayai dan menerima sesama apa adanya dan tanpa syarat adalah prinsip penting dalam menjalin hubungan yang sehat dan harmonis. Ketika kita menerima sesama rekan komunitas atau rekan sekerja kita tanpa syarat, kita menunjukkan kasih sayang dan hormat yang tulus pada mereka, tanpa memandang keadaan, status, atau latar belakangnya Kita belajar untuk saling mempercayai, mendukung, membantu, dan membangun satu sama lain dengan sukacita dan keikhlasan.
Namun, mempercayai sesama rekan tanpa syarat bukanlah hal yang mudah. Kita sering kali terjebak dalam prasangka, stereotip, atau bahkan diskriminasi yang membuat kita sulit untuk mempercayai orang lain dengan sepenuh hati. Oleh karena itu, kita perlu belajar untuk mempraktekkan prinsip ini dalam setiap aspek kehidupan kita, dan melatih diri kita untuk menghindari perilaku yang merendahkan dan merugikan orang lain.
Mari kita membangun kepercayaan tanpa syarat pada sesama rekan kita sebagai bentuk kasih sayang dan penghargaan yang tulus pada setiap individu. Ketika kita memandang sesama sebagai saudara dan mitra yang setara, kita menciptakan hubungan yang harmonis dan damai. Kita belajar untuk saling menghormati, mendukung, dan membantu satu sama lain, dengan sukacita dan keikhlasan. "Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka (Matius 7:12).
Action: Praktekkan mempercayai tanpa syarat dengan mulai membagikan hidup Anda kepada rekan sekerjamu tanpa memandang status dan latar belakang mereka. Siapa yang memerlukan dukungan Anda hari ini? Doakan dia dan kunjungi dan bagikan hal yang mereka butuhkan.
Ayat Hafalan: Yakobus 2:17, Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.
Sumber: Jawaban.com