DIBENCI?
[[Sekiranya aku masih mau mencoba berkenan kepada manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus. ]] (Galatia 1:10)
Mengapa seseorang disebut baik atau jahat? Seorang siswa bisa dibilang jahat dan dibenci oleh teman-temannya karena tidak mau memberi contekan saat ujian, sedangkan si pemberi contekan justru dibilang baik dan disukai. Seorang pejabat yang lurus dan memerangi korupsi bisa dibilang jahat dan dibenci oleh pejabat lainnya yang tidak lurus. Ternyata, pada umumnya orang memberi label baik atau jahat kepada orang hanya didasarkan apakah orang itu menguntungkan dirinya atau tidak, bukan pada kebenaran.
Janganlah takut jika orang membenci kita karena kita melakukan kebenaran (Yohanes 15:18-25). Sebab Tuhan Yesus sendiri dibenci oleh para imam dan ahli Taurat. Dia mengatakan bahwa justru karena kita bukan dari dunia, maka dunia membenci kita. Rasul Paulus juga mengalami banyak kesulitan dan penganiayaan karena pemberitaan Injil dan kebenarannya. Namun, ia tidak gentar, karena ia mengerti bahwa ia adalah hamba Kristus dan harus menyenangkan hati Kristus, bukan dunia.
Marilah kita memeriksa hidup kita. Apakah kita disukai atau dibenci orang lain karena melakukan kebenaran atau kejahatan? Jika kita dibenci karena melakukan kejahatan, kita harus bertobat. Namun, jangan berkecil hati jika kita dibenci karena melakukan sesuatu yang benar, sebab di dalam dunia ini kita memang tidak dapat menyenangkan semua orang. Yang paling penting, sudahkah hidup kita menyenangkan hati Tuhan? Sebab sebagai hamba, kita harus memberikan pertanggungjawaban kepada-Nya kelak.
(Vonny Thay)
Sumber: Amsal Hari Ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar