TAKHAYUL OH TAKHAYUL!
[[Jauhilah takhayul dan dongeng nenek-nenek tua. Latihlah dirimu beribadah.]] (1 Timotius 4:7)
“Semalam saya bermimpi gigi saya copot, Pak. Katanya itu pertanda akan ada musibah.” tutur seorang jemaat kepada pendetanya dengan gelisah. Masih ada banyak kepercayaan nenek moyang lainnya yang kita temui di Indonesia ini. Kejatuhan cecak juga berarti akan ada musibah. “Jangan makan pisang dempet karena nanti kalau punya anak akan kembar dempet!” Bersiul di malam hari dapat memanggil Setan. Di Jerman, kucing hitam yang melompat ke tempat tidur orang sakit diyakini akan mendatangkan kematian pada orang yang sakit tersebut. Di Kenya, ada suku yang percaya bahwa wanita hamil tidak boleh melihat mayat karena roh orang yang meninggal dapat membahayakan kehamilan.
Pernahkah Anda mengalami kondisi-kondisi seperti itu dan tergoda untuk memercayai takhayul-takhayul semacam di atas? Bila tidak, puji Tuhan! Bila pernah, apakah yang Anda rasakan? Gelisah? Panik? Tidak ada damai sejahtera di hati? Cari pendoa untuk menangkal segala malapetaka yang mungkin terjadi? “Saya mencoba tidak percaya, Pak, tapi ternyata apa yang disebut takhayul itu terjadi, Pak. Jadi, akhirnya saya percaya.”
Paulus dengan tegas berkata, “Jauhilah takhayul dan dongeng nenek-nenek tua. Latihlah dirimu beribadah” (1 Timotius 4:7). Inilah jalan keluar yang tepat. Saat sisi manusia kita lemah dan tergoda untuk merasa takut dengan kondisi-kondisi itu, lebih baik kita mengisi diri dengan firman Tuhan dan berfokus untuk berdoa dengan mengimani bahwa jalan hidup manusia hanya ditentukan oleh Tuhan, Sang Sumber Kehidupan (Ellen Hanafi).
Sumber: Amsal Hari Ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar