Senin, 01 April 2024

KEADILAN YANG MURAH HATI

[["Janganlah kamu, saudara-saudaraku, berbuat demikian, dengan apa yang diberikan TUHAN kepada kita; sebab Ia telah melindungi kita, dan menyerahkan ke dalam tangan kita gerombolan yang menyerang kita.” ]] (1 Samuel 30:23)


Orang yang lebih kuat, lebih pintar, dan lebih cepat, orang itulah yang berhak memperoleh yang lebih baik. Inilah prinsip keadilan versi dunia kita. Namun, firman Tuhan berkata lain.

Daud dan pasukannya sedang dalam perjalanan mengejar musuh mereka. Di tengah perjalanan, ada sebagian orang yang mengalami keletihan sehingga tidak sanggup melanjutkan perjalanan. Mereka ini pada akhirnya tidak ikut bertempur. Maka ketika kemudian musuh berhasil dikalahkan, muncullah pikiran sombong dalam diri sebagian orang yang ikut bertempur. Orang-orang ini mengusulkan untuk tidak membagi hasil jarahan dengan orang-orang yang tidak ikut bertempur.

Namun, Daud beranggapan bahwa orang-orang yang ikut bertempur maupun orang-orang yang tidak ikut bertempur itu memiliki hak yang sama atas hasil jarahan. Sikap Daud ini sungguh terpuji. Ia telah berbuat adil sekaligus murah hati. Ia melihat kemenangan mereka itu sebagai anugerah Tuhan, bukan hasil usaha mereka. Maka dari itu, tidak boleh ada orang yang merasa dirinya berjasa, dan mencuri kemuliaan Tuhan.

Sikap Daud ini menjadi teladan bagi kita, selaku orang percaya, untuk bersikap adil dan murah hati terhadap sesama. Ketika berhasil mendapatkan sesuatu yang lebih baik, kita tidak perlu menjadi sombong. Ingatlah, bahwa keberhasilan kita itu adalah wujud kasih Tuhan semata. Kemudian, sebagai ucapan syukur kita kepada Tuhan, sepatutnyalah kita rela berbagi (Eddy Nugroho).

Sumber: Amsal Hari Ini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar