Belas Kasihan lewat Pizza
Tunjukkanlah belas kasihan kepada mereka yang ragu-ragu. –Yudas 1:22
Ayat Bacaan & Wawasan :
Yudas 1:17-23
Undangan makan malam dari pemimpin gereja saya, Harold dan istrinya Pam, membuat hati saya senang sekaligus gelisah. Saat itu saya terlibat dalam sebuah kelompok pemahaman Alkitab di kampus yang mengajarkan pemahaman yang berlawanan dengan sejumlah ajaran sehat. Saya berpikir, apakah mereka akan menegur saya tentang hal itu?
Sambil menikmati pizza, mereka bercerita tentang keluarga mereka dan menanyakan kabar keluarga saya. Mereka menyimak ketika saya bercerita tentang pekerjaan rumah, anjing piaraan saya, dan pemuda yang saya taksir. Setelah itu barulah mereka memperingatkan saya dengan lembut tentang kelompok yang saya ikuti dan menjelaskan apa yang salah dengan pengajarannya.
Peringatan mereka menjauhkan saya dari kebohongan yang disampaikan kelompok tersebut dan mendekatkan saya kepada kebenaran Kitab Suci.
Dalam suratnya, Yudas menggunakan kata-kata yang keras tentang perilaku para guru palsu, dan mendorong orang percaya untuk “tetap berjuang untuk mempertahankan iman” (Yud. 1:3). Ia mengingatkan mereka bahwa “menjelang akhir zaman akan tampil pengejek-pengejek . . . [para] pemecah belah . . . yang hidup tanpa Roh Kudus” (ay. 18-19). Akan tetapi, Yudas juga mendorong orang percaya untuk menunjukkan “belas kasihan kepada mereka yang ragu-ragu” (ay. 22), dengan mendampingi mereka dan menunjukkan belas kasihan tanpa harus mengkompromikan kebenaran.
Harold dan Pam tahu iman saya masih lemah, tetapi alih-alih menghakimi saya, mereka pertama-tama membuka diri sebagai sahabat, baru kemudian membagikan hikmat yang mereka miliki. Kiranya Allah memberi kita kasih dan kesabaran yang sama, menerapkan hikmat dan belas kasihan dalam interaksi kita dengan orang-orang yang masih bimbang dalam iman.
Oleh: Karen Huang
Renungkan dan Doakan
Adakah seseorang yang sedang bergumul dengan imannya dan dapat Anda layani? Bagaimana Anda dapat membimbing mereka dengan penuh kasih kepada kebenaran Kitab Suci?
Ya Bapa, aku membutuhkan hikmat dan bimbingan-Mu untuk menolong mereka yang terpengaruh ajaran palsu. Berilah aku kata-kata yang tepat untuk kuucapkan.
Sumber: Our Daily Bread
Tidak ada komentar:
Posting Komentar