Tidak Mudah Tersinggung
Orang bijaksana . . . terpuji karena tidak menghiraukan kesalahan orang terhadapnya. –Amsal 19:11 (BIMK)
Ayat Bacaan & Wawasan :
Amsal 19:8-13
Waktu saya pergi beribadah di gereja setelah beberapa bulan menjalani karantina, saya bersemangat dapat kembali bertemu dengan sejumlah anggota jemaat yang sudah lama tidak saya jumpai. Saya menyadari bahwa beberapa dari mereka, khususnya yang berusia lanjut, tidak akan kembali—sebagian karena alasan kesehatan dan yang lain, sayangnya, karena telah meninggal dunia. Karena itu, saya senang ketika melihat sepasang lansia memasuki ruang ibadah dan duduk di deretan kursi belakang saya. Saya pun melambaikan tangan kepada mereka berdua. Yang pria membalas sapaan saya, sementara sang istri menatap saya tanpa tersenyum sama sekali. Jujur, saya merasa tersinggung dan bertanya-tanya tentang sikapnya.
Beberapa minggu kemudian, saya melihat wanita yang sama (yang tidak membalas sapaan saya tadi) sedang dibantu oleh seorang rekan yang berperan sebagai perawat dengan memberi tahu kapan beliau harus berdiri atau duduk. Ternyata wanita tua tersebut menderita sakit keras, sehingga ia tidak mengenali saya. Saya merasa lega karena saya tidak menegurnya atau menunjukkan kejengkelan ketika beliau tidak membalas sapaan saya di waktu yang lalu.
Kitab Amsal menyajikan banyak ucapan nasihat tentang cara hidup yang bijaksana, dan nasihat untuk tidak mudah tersinggung adalah salah satu yang paling bernilai. Amsal bahkan berkata, “Orang bijaksana . . . terpuji karena tidak menghiraukan kesalahan orang terhadapnya” (19:11 BIMK). Memilih untuk tidak tersinggung dan belajar untuk “menahan kemarahan” (ay. 11) adalah perbuatan terhormat. Memang dibutuhkan kesabaran dan “hikmat” (ay. 8 AYT) untuk memiliki sikap tersebut, tetapi alangkah berharganya berkat yang kita terima saat kita mampu menguasai diri dan memilih untuk mengasihi orang lain.
Oleh: Katara Patton
Renungkan dan Doakan
Kapan Anda pernah tersinggung oleh perbuatan orang lain? Kapan tidak menghiraukan kesalahan orang lain menjadi keputusan yang tepat?
Allah Mahakasih, aku bersyukur, karena Engkau tidak menghiraukan momen-momen ketika aku menyinggung-Mu. Berikanlah aku hikmat untuk memiliki sikap yang sama terhadap orang lain.
Sumber: Our Daily Bread
Tidak ada komentar:
Posting Komentar