Selasa, 22 November 2011

BERIMAN ALA KATAK



Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan
kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama
dengan kebangkitan-Nya (Roma 6:5)


   Suatu kali di sebuah gereja terdengar bahwa si A mempersembahkan
   sejumlah besar uang persembahan. Orang-orang sampai berdecak kagum
   dan berkata: "Gile bener ...." Beberapa minggu kemudian, terdengar
   lagi berita lain bahwa si A tadi sedang diadili karena kasus
   korupsi, yang jumlahnya sepuluh kali lipat dari jumlah kolektenya
   yang "menggemparkan". Orang lantas berkomentar: "Wah, kalau ini ...
   gile beneran!"

   Bagi orang beriman, selalu ada godaan untuk hidup seperti katak yang
   bisa hidup di dua alam hidup di air dan di darat yakni orang-orang
   yang bisa hidup di dalam terang, sekaligus di dalam gelap. Pada hari
   Minggu, sikapnya bisa amat berbeda dengan sikap hidupnya pada hari
   Senin sampai Sabtu. Ia bisa begitu alim dan suci saat berada di
   gereja, tetapi ketika kembali ke rumah dan pekerjaan, ia menjadi
   serigala beringas bagi sesamanya. Tak heran, persekutuan jemaat
   kemudian menjadi tempat berkumpulnya orang-orang yang "bertopeng"!
   Tentu hal ini tidak bisa dipukul rata, tetapi kecenderungan semacam
   ini bisa terjadi di mana-mana, di antara orang kristiani.

   Itu sebabnya kita sangat perlu mengingat pesan Paulus, bahwa kita
   telah mati bagi dosa (Roma 6:2). Akan sungguh aneh jika orang
   mengaku kristiani, tetapi masih bisa hidup bagi dosa yang berarti
   malah "mematikan" Kristus yang hendak berkarya di hidupnya. Jika hal
   demikian bisa terjadi, berarti hidupnya belum sungguh-sungguh baru
   (ayat 4). Menjalani hidup baru memang tak mudah. Bukan lagi
   menghambakan diri pada dosa, melainkan kepada Kristus. Yakni dengan
   setia menaati perintah-perintah Kristus setiap hari, agar terjadi
   perubahan radikal dalam pola pikir serta tindakannya.

HIDUP YANG SETIAP HARI DIJALANI BAGI KRISTUS
AKAN MENDATANGKAN SUKACITA DAN BERKAT PENUH


Sumber: e-Renungan Harian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar