HARI INI
"Tetapi nasihatilah seorang akan yang lain setiap hari, selama masih dapat dikatakan "hari ini", supaya jangan ada di antara kamu yang menjadi tegar hatinya karena tipu daya dosa." (Ibrani 3:13)
Firman Tuhan yang
saya pakai sebagai ayat bacaan hari ini mengingatkan kita akan pentingnya
memperhatikan baik-baik segala sesuatu yang sedang kita jalani sekarang.
"Tetapi nasihatilah seorang akan yang lain setiap hari, selama masih
dapat dikatakan "hari ini", supaya jangan ada di antara kamu yang
menjadi tegar hatinya karena tipu daya dosa." (Ibrani 3:13). Betapa
pentingnya pesan ini yang mengingatkan kita agar tidak menutup mata ketika
melihat ada orang-orang yang masih sesat, termasuk pula untuk diri sendiri.
Kita tidak boleh menutup mata terhadap diri kita sendiri dengan terus memberi
toleransi kepada dosa untuk terus menggerogoti kita. Di satu sisi kita perlu
mengingatkan orang yang tersesat, disisi lain kita sendiri pun pasti masih
membutuhkan nasihat, teguran atau peringatan dari orang lain yang dekat dengan
kita. Jika mereka menutup mata dan membiarkan kita tersesat, bukankah kita
sendiri yang rugi? Begitu pula saudara-saudari kita yang masih melakukan
perbuatan-perbuatan yang tidak berkenan di hadapan Tuhan membutuhkan orang yang
mau mengingatkan mereka, dan itu menjadi tugas kita. Sebuah panggilan untuk
menjadi terang dan garam bukan saja berarti bahwa kita harus berbuat baik dalam
hidup kita, tetapi termasuk pula di dalamnya untuk menerapkan prinsip
"saling", saling mengingatkan, saling menasihati dan saling mendukung
atau membantu.
Perhatikanlah bahwa Penulis Ibrani menekankan kata "HARI INI". Mengapa sang Penulis memberi penekanan pada kata itu? Jawabannya jelas, karena kita semua tidak akan pernah tahu kapan waktu dan kesempatan kita berakhir. Bisa puluhan tahun lagi, bisa beberapa tahun lagi, beberapa bulan, beberapa hari, atau bahkan bukan tidak mungkin pula ini hari terakhir kita di muka bumi.
Perhatikanlah bahwa Penulis Ibrani menekankan kata "HARI INI". Mengapa sang Penulis memberi penekanan pada kata itu? Jawabannya jelas, karena kita semua tidak akan pernah tahu kapan waktu dan kesempatan kita berakhir. Bisa puluhan tahun lagi, bisa beberapa tahun lagi, beberapa bulan, beberapa hari, atau bahkan bukan tidak mungkin pula ini hari terakhir kita di muka bumi.
Menyia-nyiakan waktu
yang masih ada untuk membawa yang sesat kembali ke jalan Tuhan akan membuat
kita melewatkan sebuah kesempatan untuk memenuhi tugas sesuai panggilan kita di
bumi ini. HARI INI mungkin merupakan kesempatan terakhir kita untuk memperoleh
pengampunan Tuhan, atau jika kita sudah berjalan sesuai dengan kehendakNya,
hari ini bisa menjadi kesempatan terakhir kita untuk membagikan kasih dan
keselamatan yang telah dihadiahkan Tuhan kepada saudara-saudari kita,
orang-orang terdekat dan yang kita kasihi.
Rasa individualisme dan ego manusia semakin lama semakin menebal. Untuk menolong orang yang jelas-jelas menangis di depan kita saja sudah semakin sulit, apalagi untuk mengingatkan orang yang masih berada dalam situasi tersesat. Di sekeliling kita ada banyak orang yang masih tenggelam dalam jerat-jerat dosa. Waktu mereka sama seperti kita, tidak ada satupun dari kita yang tahu kapan pastinya kita dipanggil pulang. Kita cenderung menunggu sampai orang lain yang menghampiri dan mengingatkan mereka, kita cenderung berdiam diri, tetapi tidakkah kita sadari bahwa kita pun sebenarnya bisa melakukan sesuatu untuk itu?
Rasa individualisme dan ego manusia semakin lama semakin menebal. Untuk menolong orang yang jelas-jelas menangis di depan kita saja sudah semakin sulit, apalagi untuk mengingatkan orang yang masih berada dalam situasi tersesat. Di sekeliling kita ada banyak orang yang masih tenggelam dalam jerat-jerat dosa. Waktu mereka sama seperti kita, tidak ada satupun dari kita yang tahu kapan pastinya kita dipanggil pulang. Kita cenderung menunggu sampai orang lain yang menghampiri dan mengingatkan mereka, kita cenderung berdiam diri, tetapi tidakkah kita sadari bahwa kita pun sebenarnya bisa melakukan sesuatu untuk itu?
Jika ada kesempatan
yang masih diberikan Tuhan hari ini, baik untuk diri kita sendiri maupun untuk
menasihati orang lain, marilah kita mempergunakan waktu dan kesempatan itu
dengan sebaik-baiknya. Jangan sia-siakan, jangan tunda lagi. Mari kita periksa
diri kita lalu memperhatikan orang-orang di sekeliling kita. Bukan besok, bukan
nanti, bukan kapan-kapan, tetapi mulailah lakukan hari ini juga, karena tidak
ada satupun dari kita yang tahu apa yang akan terjadi esok. Keputusan ada di tangan
kita.
Diedit dari Renungan Harian Online
Tidak ada komentar:
Posting Komentar