"Itulah sebabnya aku mencintai perintah-perintah-Mu lebih dari pada
emas, bahkan dari pada emas tua." (Mazmur 119:127)
Semakin lama semakin banyak orang yang lebih
suka berinvestasi dalam logam emas ketimbang menabung uang di bank. Kondisi
ekonomi dunia yang tidak menentu membuat nilai tukar mata uang menjadi sulit
diprediksi. Ketika tiba-tiba terjadi goncangan, nilai mata uang ini bisa anjlok
seketika. Belum lagi jika bank yang bersangkutan mengalami masalah serius.
Pemerintah memang menjamin, tetapi bayangkan betapa repot urusannya. Selain itu
menabung dalam bentuk emas dianggap akan memberikan keuntungan yang lebih jika
dibandingkan kisaran bunga yang ditawarkan oleh bank. Jika menyimpan dalam
bentuk emas yang sudah menjadi perhiasan saja sudah menguntungkan, bayangkan
apabila investasi dilakukan dalam bentuk emas murni, emas 24 karat alias emas
dengan kadar kemurnian 99.99%. Harga emas dinilai banyak orang jauh lebih
stabil dibanding nilai mata tukar uang dan tidak terlalu terpengaruh oleh
berbagai goncangan moneter atau ekonomi dunia. Bahkan ketika krisis ekonomi
terjadi beberapa tahun yang lalu, ada negara yang pulih dengan cepat karena
ternyata mereka memiliki cadangan emas yang banyak. Ini menunjukkan betapa
berharganya emas di dunia.
Tetapi dengarlah kata Daud, bahwa ada sesuatu
yang ternyata jauh lebih berharga dibandingkan emas, bahkan emas murni atau
emas yang sudah lama sekalipun. Apakah itu? Daud menyebutkan bahwa apa yang
jauh lebih berharga dari emas itu tidak lain adalah Firman Tuhan. "Itulah
sebabnya aku mencintai perintah-perintah-Mu lebih dari pada emas, bahkan dari
pada emas tua." (Mazmur 119:127). Betapa berharganya, betapa
bernilainya, betapa berkuasanya firman Tuhan. Perhatikan bahwa hal ini
dikatakan oleh Daud, seorang Raja Israel dengan harta yang banyak. Artinya,
meski Daud tahu bagaimana tinggi nilai emas itu, ia menyadari bahwa itu
tetaplah tidak sebanding dengan tingginya nilai Firman Tuhan.
Mengapa Daud bisa menilai Firman Tuhan ini
dengan begitu tingginya? Mari kita lihat awal dari Injil Yohanes. "Pada
mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu
adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu
dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala
yang telah dijadikan. Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia.
Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya."
(Yohanes 1:1-5).
Sebab Firman itu adalah Allah. The Word was God
Himself. Itu artinya dengan berhadapan dengan Firman Tuhan maka kita pun
sebenarnya tengah berhadapan dengan Tuhan sendiri. Ada kuasa disana, ada
perlindungan, ada pertolongan, ada solusi atau jawaban dari setiap persoalan
hidup, ada peringatan, ada teguran, ada nasihat, ada tuntunan, ada kunci-kunci
rahasia kehidupan, ada mukjizat, dan yang jauh lebih penting, ada janji
keselamatan yang kekal bagi kita setelah meninggalkan dunia yang fana ini. Jika
demikian, tidakkah Firman ini jauh lebih berharga ketimbang emas murni?
Firman Tuhan selalu bagaikan setetes embun penyejuk yang menyegarkan jiwa, bahkan mampu memberi energi atau tenaga tambahan sekaligus memberi kelegaan dan ketenangan dalam situasi-situasi sulit. Ada banyak saudara kita yang kesulitan mendapat akses untuk bisa membaca Firman Tuhan karena banyak hal. Mungkin mereka berada di tempat terpencil atau di tempat yang tidak mengijinkan mereka untuk menghidupi keyakinannya. Jika anda tidak mendapat kesulitan hari ini untuk bisa berdiam di dalam hadiratNya, mendengar suaraNya yang lembut dan terus dipenuhi dengan curahan kasihNya lewat firman-firmanNya, bersyukurlah untuk itu dan jangan buang-buang kesempatan seperti itu.
Firman Tuhan selalu bagaikan setetes embun penyejuk yang menyegarkan jiwa, bahkan mampu memberi energi atau tenaga tambahan sekaligus memberi kelegaan dan ketenangan dalam situasi-situasi sulit. Ada banyak saudara kita yang kesulitan mendapat akses untuk bisa membaca Firman Tuhan karena banyak hal. Mungkin mereka berada di tempat terpencil atau di tempat yang tidak mengijinkan mereka untuk menghidupi keyakinannya. Jika anda tidak mendapat kesulitan hari ini untuk bisa berdiam di dalam hadiratNya, mendengar suaraNya yang lembut dan terus dipenuhi dengan curahan kasihNya lewat firman-firmanNya, bersyukurlah untuk itu dan jangan buang-buang kesempatan seperti itu.
Diedit dari Renungan
Harian Online
Tidak ada komentar:
Posting Komentar