Rabu, 07 Desember 2011


     DISELAMATKAN DALAM API



... ada empat orang kulihat berjalan-jalan dengan bebas di
       tengah-tengah api itu; mereka tidak terluka, dan yang keempat
       itu rupanya seperti anak dewa! (Daniel 3:25)

                  
   Setiap orang pasti punya masalah kehidupan. Punya anak yang
   terlibat narkoba; kesulitan uang kuliah; penghasilan yang pas-pasan;
   pernikahan yang tidak rukun; kecelakaan dan penyakit yang tidak
   terduga. Daftar ini mewakili persoalan sehari-hari yang dialami
   orang kristiani. Dalam situasi seperti ini, bisa muncul keinginan
   untuk mencari solusi cepat. Kalau bisa Tuhan turun dari surga dan
   melakukan mukjizat. Supaya serta merta semua masalah sirna. Beban
   berat selesai dalam sekejap.

   Akan tetapi, Tuhan tidak bekerja seperti itu. Dalam kisah Sadrakh,
   Mesakh, dan Abednego, Tuhan tidak mencegah terjadinya peristiwa
   pembakaran itu, memadamkan api yang menyala-nyala, atau membinasakan
   Nebukadnezar sebelum pembakaran. Namun, Tuhan mengizinkan api
   menyala-nyala dan mereka dilemparkan ke dalamnya. Justru di situlah
   Tuhan menunjukkan kehebatan-Nya. Mereka tidak diselamatkan dari api,
   tetapi justru dalam api yang membara itu. Karena di situ Tuhan nyata
   menyertai dan meluputkan mereka dari kematian. Dan, inilah kesaksian
   yang membukakan mata Nebukadnezar (ayat 28).

   Kerap kali demikianlah Tuhan menolong kita dalam hidup ini. "Api
   yang membakar" bisa berupa berbagai persoalan yang mengancam
   keselamatan atau kebahagiaan kita. Tuhan menolong kita bukan dengan
   mengangkat atau menghapus masalah itu. Kita tidak dilepaskan dari
   masalah, tetapi ditolong dalam masalah itu. Sebab, Tuhan dapat
   menyatakan kebesaran-Nya di situ. Agar melalui masalah kita, orang
   bisa melihat kemuliaan Tuhan dan mengenal Tuhan yang hidup 

           APABILA "API" KESULITAN TETAP MEMBARA MENANTI KITA
        TETAPLAH PERCAYA TUHAN BISA MENOLONG DI DALAM "API" ITU

Sumber: e-Renungan Harian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar