WAKIL TUHAN
Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan- perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang- Nya yang ajaib - 1 Petrus 2:9
Beberapa hari yang lalu kita dikagetkan dengan tertangkapnya Akil Mochtar, ketua Mahkamah Konstitusi.
Media menyebutnya sebagai "wakil Tuhan". Mungkin karena wewenangnya yang begitu besar dan keputusannya bersifat final dan mengikat. Jadi tidak bisa lagi diganggu gugat bahkan oleh Presiden sekalipun.
Sebagai orang percaya dan sebagai anak-anak Tuhan, kita benar-benar adalah wakil Tuhan di dalam dunia. Kita telah dipilih oleh Tuhan sebagai anak-anakNya.
Namun gimana perbuatan, sikap dan kata-kata kita? Apakah sudah sesuai dengan "jabatan" kita yaitu wakil Tuhan dan anak-anakNya?
Ada seorang ibu yang dikenal mempunyai sikap yang sangat ramah di dalam gereja. Ibu ini juga sering menemani anaknya mengikuti ibadah Sekolah Minggu. Suatu hari, ibu ini keluar kota sehingga anaknya harus ditemani oleh salah seorang baby sitternya. Melalui baby sitternya, para jemaat baru mengetahui bahwa keramahan yang selama ini terlihat adalah palsu. Karena beberapa pembantu dan baby sitternya sama sekali tidak merasakan keramahan dari ibu tersebut ketika berada di rumah.
Ketika berada di rumah, sikap ibu ini berubah 180 derajat. Dia berubah menjadi galak, judes dan sering mencari-cari kesalahan orang lain agar ada kesempatan untuk meluapkan kemarahannya.
Apakah para pembantu dan baby sitternya dapat melihat bahwa ibu ini adalah "wakil Tuhan"?
Apakah ini menjadi kesaksian dan teladan yang baik bagi mereka orang-orang yang belum percaya?
Marilah kita menjadi "wakil Tuhan" yang benar-benar dapat menjadi teladan yang baik di manapun kita berada. Jangan sampai kita terlambat untuk berubah dan bertobat dan akhirnya ditelanjangi seluruh perbuatan kita oleh "KPK" atau oleh para "baby sitter".
Tuhan memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar