Selasa, 23 Maret 2021

Pasti Ada Maksudnya

Bacaan: Kisah Rasul 6:8-15

Dengan jalan demikian mereka mengadakan suatu gerakan di antara orang banyak serta tua-tua dan ahli-ahli Taurat; mereka menyergap Stefanus, menyeretnya dan membawanya ke hadapan Mahkamah Agama. (Kisah Rasul 6:12)

Stefanus? Siapakah dia?

Kalau dibandingkan dengan Petrus atau Yohanes pada zaman itu, tentunya nama Stefanus tidaklah setenar nama mereka. Alkitab berkata bahwa Stefanus adalah seorang "pelayan meja" (Kisah Rasul 6:2). Dia bukan pengkhotbah yang biasa berdiri di belakang mimbar. Tetapi kita lihat bahwa perbuatannya justru mungkin akan mempermalukan para pengkhotbah dan penginjil modern zaman sekarang ini.

Stefanus adalah potret seorang hamba Tuhan yang sempurna. Pertanyaannya, dimana Allah ketika orang muda ini diadili dalam suatu pengadilan yang tidak adil, ketika ia difitnah secara keji? Di mana Allah ketika orang muda ini dirajam batu hingga meninggal? Di mana kuasa Allah dan mujizat yang selama ini menyertainya dalam pelayanan? Peristiwa ini mungkin sangat mengguncangkan iman orang-orang percaya waktu itu.

Stefanus mati secara tragis, meninggalkan begitu banyak pertanyaan dan kesedihan yang mendalam di hati orang-orang percaya pada waktu itu; Apa maksud Allah di balik peristiwa ini ? Agaknya orang-orang percaya pada zaman itu tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan atas pertanyaan tersebut.

Adakah sesuatu yang baik dari peristiwa matinya Stefanus itu?

Dalam kisah 8:1a, di situ dituliskan kalau kematian Stefanus itu diamati oleh seorang pemuda fanatik bernama Saulus. Dia menyetujui pembunuhan tersebut. Saulus pasti berada dalam jarak yang sangat dekat dengan Stefanus yang sedang dirajam itu. Saulus melihat dengan jelas semua kronologi yang terjadi. Dia ”merekam” setiap adegan penyiksaan itu. Tetapi Saulus pasti kaget dan heran melihat ketenangan dan ketabahan Stefanus ketika ia dirajam batu. la heran benar akan keteguhannya memegang imannya!

Di dalam kegelisahan hatinya Saulus semakin membabi buta untuk menangkap, menyiksa, dan membunuh orang-orang percaya. Kita semua tahu, justru dalam perjalanan ke Damsyik Tuhan Yesus menemui dan memanggil Saulus untuk melayani Dia.

Kita tentunya yakin, bahwa Allah izinkan Saulus melihat peristiwa kematian Stefanus dan itu untuk menghantarkannya pada pertobatannya. 

Apakah kita juga dihadapkan dengan peristiwa yang tidak kita pahami dalam hidup kita? Tuhan pasti punya maksud. Segala perkara berjalan bersama untuk mendatangkan kebaikan (Roma 8:28-30).

Kadang Allah bekerja secara rahasia untuk kepentingan anak-anakNya.

Sumber: Renungan Bethany Graha

Tidak ada komentar:

Posting Komentar