Gantilah Pola Pikir Yang Lama
Efesus 4:17-32; Yehezkiel 11:19
”supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu” (Efesus 4:23)
Di ayat lainnya dengan nada yang sama, bisa ditemukan di Roma 12:2; 2 Korintus 5:17; Kolose 3:9-10. Pada ayat-ayat tersebut menegaskan bahwa kita harus mengalami pembaharuan di dalam pikiran kita dan berjalan sebagai manusia baru. Jadi pikiran kita harus terbentuk sesuai dengan firman Allah.
Penting sekali dipahami bahwa pola pikir kita yang lama itu harus benar-benar diganti dengan yang baru. Dan proses ini bukanlah proses ”sim salabim” alias seketika itu juga, melainkan ada waktunya.
Pikiran kita adalah bagian dari jiwa kita dan merupakan "Pusat" daripada segala pengontrolan tubuh fisik kita. Roma 12:2 diterjemahkan dari Amplified Bible dikatakan, “Jangan menjadi serupa dengan dunia ini, sistem yang bekerja di dunia ini, jangan mengadaptasi cara duniawi, tetapi hendaklah kita berubah dengan cara memperbaharui pikiran kita seluruhnya oleh sikap yang baru, sehingga kita bisa buktikan pada diri kita sendiri, betapa baiknya, berkenannya dan sempurnanya kehendak Allah itu."
Jadi arti hidup baru adalah memperoleh ide-ide baru dan sikap baru (sesuai firman) dan melepaskan sikap lama. Dan bukti sah bahwa kita telah menjadi ciptaan baru adalah adanya "perubahan", bukan sekedar memperoleh pengetahuan baru yang kita pelajari di gereja atau seminar, walau pengetahuan yang kita peroleh itu baru tetapi tidak membuat kita menjadi ciptaan baru! Kita harus mengimplementasikan apa yang kita baru pelajari baru kita bisa masuk ke dalam realitanya.
Jangan lupa pula bahwa pikiran kita itu perlu makan. Masalahnya adalah makanan apa yang kita berikan kepada pikiran kita? Kalau kita suka menonton tv atau membaca buku-buku yang tidak berguna, maka pikiran kita akan terbentuk sesuai dengan apa yang masuk ke dalam pikiran kita. Tetapi kalau kita suka membaca Alkitab dan merenungkannya, maka pikiran kita akan menjadi seperti pikiran Kristus.
Renungan :
Biasakan diri kita memberi makanan yang tepat kepada pikiran kita, supaya hidup kita dapat ditransformasikan kepada hidup yang semakin berkenan kepada Tuhan.
Pikiran kita adalah diri kita yang sebenarnya.
Sumber: Renungan Bethany Graha
Tidak ada komentar:
Posting Komentar