SILAKAN MARAH ASALKAN …
[[Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa. ]] (Efesus 4:26-27)
Mungkin tidak ada seorang pun di dunia ini yang tidak pernah marah selama hidupnya karena marah itu sangat manusiawi. Tua muda, kaya miskin, lelaki perempuan, hamba Tuhan orang awam, semuanya pasti pernah marah. Yesus, Juru Selamat kita, juga pernah memarahi orang-orang yang berjualan di Bait Allah karena tempat yang seharusnya dipakai untuk beribadah malah dijadikan tempat bisnis demi mencari keuntungan pribadi, bahkan Dia menyebutnya sebagai sarang penyamun.
Rasul Paulus menasihati jemaat di Efesus agar segera meredakan hati yang marah supaya tidak menimbulkan dosa. Banyak ayat di Alkitab yang mengatakan bahwa kemarahan dapat membawa orang pada kejahatan (Mazmur 37:8), membesarkan kebodohan (Amsal 14:29), menimbulkan pertengkaran (Amsal 15:18), melakukan pembunuhan (Kejadian 49:6), dan menimbulkan kerusakan lainnya. Dan jika kita terus-menerus marah, maka kita bukanlah manusia baru yang sejati.
Apa akibat kemarahan? Orang lain menjadi sakit hati karena kita telah melukainya. Orang yang marah umumnya mengeluarkan kata-kata yang tidak senonoh, di luar kontrol, dan sangat emosional. Sesudah amarah mereda, sebaiknya kita mawas diri, lalu meminta maaf kepada orang-orang yang kita marahi dan memohon pengampunan dari Tuhan. Tentunya dengan hati yang tulus dan murni. Ketika orang lain dan Tuhan memaafkan kita, kita akan merasa lega. Sebaiknya jangan pernah memperpanjang waktu marah karena Iblis akan menggiring kita untuk berbuat dosa. (Tjetjep Gunawan)
Sumber: Amsal Hari Ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar