TAK ADA FAST FOOD DALAM ALKITAB
Bacaan: Mazmur 119:1-24
NATS: Aku hendak merenungkan titah-titahMu dan mengamat-amati jalan-jalanMu (Mazmur 119:15)
Saya senang sekali melihat sapi-sapi berbaring di padang sambil memamah biak. Namun, apa yang dikunyah oleh sapi-sapi itu? Dan mengapa demikian banyak waktu yang mereka habiskan hanya untuk mengunyah?
Pertama-tama yang dilakukan oleh seekor sapi adalah mengisi perutnya dengan rumput atau makanan lainnya. Kemudian barulah makanan tersebut dikunyah dalam jangka waktu yang lama. Dalam proses itu, makanan yang telah berada di dalam perut ditarik dan dikunyah ulang. Makanan itu dicerna sarinya dan diubah menjadi susu yang padat gizi. Memakan waktu yang lama? Ya. Membuang-buang waktu? Tidak, jika mereka hendak memberi susu yang kaya gizi.
Istilah "memamah biak" atau "mengunyah" dapat digunakan untuk menggambarkan proses perenungan yang kita lakukan dalam berwaktu teduh. Penulis Mazmur 119:1-176 jelas sekali melakukan banyak perenungan saat ia membaca firman Tuhan. Tidak ada fast food atau "langsung jadi" baginya! Jika kita mengikuti teladannya dalam hal membaca Alkitab dengan teliti dan penuh doa, kita akan:
Dikuatkan dalam melawan dosa (Mazmur 119:11)
Menemukan sukacita saat mempelajari lebih banyak hal tentang Allah (Mazmur 119:15-16)
Menemukan kebenaran-kebenaran rohani yang menakjubkan (Mazmur 119:18)
Menemukan nasehat-nasehat yang penuh hikmat bagi kehidupan sehari-hari (Mazmur 119:24)
Perenungan lewat waktu teduh lebih dari sekadar membaca Alkitab dan mempercayainya. Perenungan berarti menerapkan Alkitab dalam kehidupan sehari-hari.
Firman Tuhan tidaklah dimaksudkan untuk menjadi fast food. Luangkanlah waktu yang cukup untuk perenungan -- JEY
UNTUK MENJADI ORANG KRISTEN YANG SEHAT JANGAN PERLAKUKAN ALKITAB SEPERTI MAKANAN KECIL
Sumber: Renungan Harian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar