BANTINGAN DALAM HIDUP
Bacaan: 2 Korintus 11:24-12:10
NATS: Aku senang dan rela di dalam kelemahan.... Sebab jika aku lemah, maka aku kuat (2 Korintus 12:10)
Sebagian orang sama seperti mobil abu-abu saya yang mungil. Mereka terus-menerus mengalami bantingan dalam hidupnya.
Selama lima tahun memiliki mobil penumpang kecil ini, telah empat kali ia dibawa ke bengkel untuk dikenteng. Ada mobil yang tidak pernah dibawa ke tukang reparasi sepanjang ia dipakai, tetapi mobil saya jelas tidak termasuk dalam kelompok ini. Pada waktu yang tidak bersamaan, tiga sudut kendaraan ini telah berderit-derit. Dan tak berapa lama kemudian salah satu sudutnya rusak lebih parah.
Dari satu sisi, kondisi mobil kecil yang sering membuat kesal ini masih lebih baik daripada hancur berantakan. Mobil itu mempunyai banyak bagian yang usianya belum lima tahun, membuat bagian-bagian tertentu dari mobil tersebut lebih baru dari usia yang seharusnya.
Menurut Yakobus 1:2-4, orang-orang yang lebih sering "terbanting" lebih baik daripada orang-orang yang jarang mengalaminya. Meski tidak seorang pun dari antara kita yang akan meminta kesulitan atau mengharapkannya, firman Tuhan menunjukkan bahwa pergumulan membuat kita menjadi lebih kuat.
Lihatlah teladan Paulus dalam 2 Korintus 11:1-33. Ia mendaftarkan banyak hal buruk yang terjadi padanya ketika ia melayani Allah. Kemudian dalam 2 Korintus 12:1-21 ia menyebut "duri dalam daging" yang menyebabkannya menderita. Paulus bukannya ingin mengeluh, melainkan sedang hendak menunjukkan bahwa kuasa Allah bekerja paling nyata pada saat kita berada dalam keadaan yang paling lemah.
Seperti Paulus, pada saat kita terbanting, marilah kita mencari kehendak Allah untuk membentuk kita menjadi lebih baik -- JDB
ALLAH MENGIZINKAN PENCOBAAN DALAM HIDUP BUKAN UNTUK MERUSAK, MELAINKAN UNTUK MEMPERBAIKI
Sumber: Renungan Harian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar